- Pertanyaan Moralitas: Apakah orang akan tetap jujur jika tahu mereka tidak akan tertangkap? Di Indonesia, peningkatan integritas pejabat publik melalui pendidikan anti-korupsi dan kampanye etika adalah langkah penting, meskipun efektivitasnya masih perlu dievaluasi.
  - Realitas: Banyak kasus korupsi menunjukkan bahwa tanpa pengawasan ketat, integritas individu sering kali tidak cukup untuk mencegah perilaku koruptif.
3. Sistem dan Struktur:
  - Celah Hukum dan Birokrasi: Sistem hukum dan birokrasi yang kompleks di Indonesia sering kali membuka peluang untuk korupsi. Reformasi birokrasi dan perbaikan sistem hukum diperlukan untuk mengurangi peluang korupsi.
  - Penguatan Lembaga: Penguatan lembaga pengawasan internal dan eksternal menjadi krusial dalam menutup celah-celah yang dapat dimanfaatkan untuk korupsi.
4. Budaya dan Nilai Sosial:
  - Norma Sosial: Di beberapa kalangan, praktik korupsi seperti pemberian "uang pelicin" dianggap sebagai hal yang biasa. Perubahan budaya dan nilai sosial melalui pendidikan dan kampanye yang berkelanjutan sangat diperlukan.
  - Perubahan Budaya: Kampanye anti-korupsi yang menargetkan perubahan budaya dan perilaku sosial adalah kunci untuk jangka panjang.
Strategi Penanggulangan Korupsi
1. Penguatan Penegakan Hukum:
  - Penegakan yang Tegas: Penegakan hukum yang konsisten dan tegas tanpa pandang bulu diperlukan untuk memberikan efek jera. Hukuman yang adil dan setimpal bagi pelaku korupsi sangat penting untuk menunjukkan bahwa tidak ada yang kebal hukum.