Irigasi tetes, memberikan air secara perlahan dan tepat sasaran ke akar tanaman, sehingga penggunaan air lebih efisien dan efektif (Anwar dan Arsyad, 2020).
Irigasi mikro, alat seperti sprinkler atau microtube mendistribusikan air secara merata ke seluruh tanaman (Anwar dan Arsyad, 2020).
Irigasi fertigasi, menggabungkan irigasi dan pemupukan, sehingga tanaman mendapatkan air dan nutrisi secara bersamaan (Khumairoh dan Mulyani, 2019).
Varietas kacang hijau tahan kekeringan mampu bertahan hidup dan menghasilkan panen optimal pada kondisi kekeringan (Budiyanto dan Sulistyowati, 2021). Pengembangan varietas tahan kekeringan merupakan strategi penting dalam peningkatan ketahanan tanaman terhadap cekaman abiotik. Beberapa varietas kacang hijau seperti Kenari, Sriti, Murai, dan Vima telah menunjukkan ketahanan terhadap kekeringan pada fase perkecambahan dan vegetatif ketika diuji dengan Polyethylene Glycol (PEG) 6000 (Rahman et. al., 2020). Varietas ini menjanjikan sebagai kandidat yang cocok untuk budidaya di daerah dengan risiko kekeringan tinggi. Berikut beberapa varietas tahan kekeringan yang telah dilepas oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia:
Vigna ungu dengan keunggulan biji berwarna ungu, tahan kekeringan, dan memiliki potensi hasil tinggi (Cahyono dan Sutrisno, 2022).
Kacang Hijau IPB 9 dengan keunggulan tahan kekeringan, hama penyakit, dan memiliki potensi hasil 2,5 ton/ha (Cahyono dan Sutrisno, 2022).Â
Kacang Hijau Gading dengan keunggulan tahan kekeringan, hama penyakit, dan memiliki potensi hasil 2,2 ton/ha (Cahyono dan Sutrisno, 2022).
KESIMPULAN
Optimalisasi teknik irigasi dan penggunaan varietas kacang hijau yang tahan kekeringan memiliki peran krusial dalam meningkatkan produktivitas tanaman kacang hijau. Kurangnya produktivitas kacang hijau, yang secara historis merupakan tanaman penting dalam memenuhi kebutuhan protein di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia, menjadi perhatian serius bagi para peneliti dan praktisi pertanian. Penerapan teknik irigasi seperti irigasi tetes, irigasi mikro, dan irigasi fertigasi, serta pengembangan varietas kacang hijau yang tahan kekeringan, menjadi fokus utama dalam upaya mengatasi permasalahan ini. Dengan demikian, implementasi teknologi dan inovasi yang tepat menjadi kunci dalam mengatasi permasalahan produktivitas kacang hijau di bawah kondisi kekeringan, sehingga dapat memastikan ketersediaan pangan yang memadai bagi populasi dunia yang terus meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Apriadi, A. S., dan Muktamar, Z. (2022, June). Aplikasi Kapur Dolomit Dan Pupuk Fosfat Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna Radiata L.) Pada Ultisols Di Kota Bengkulu. In Prosiding Seminar Nasional Pertanian Pesisir (Vol. 1, No. 1, pp. 46-58).