Gaya permainan ini tidak hanya membantu dalam mendikte laju permainan tetapi juga membuat lawan lelah karena membuat mereka mengejar bola.
Mirip sekali dengan Manchester City era Pep Guardiola.
Tim asuhan Guardiola dikenal dengan sepak bola berbasis penguasaan bola, di mana mereka fokus menjaga bola, dengan sabar mengalirkan di antara para pemain hingga muncul peluang untuk menyerang.
Gaya ini tidak hanya memungkinkan mereka mendikte kecepatan permainan tetapi juga melelahkan lawannya dengan memaksa mereka terus mengejar bola.
Karakteristik lain dari tim Spanyol di bawah asuhan Luis de la Fuente adalah penekanan mereka pada pressure tinggi dan pertahanan yang intens.
Mereka bertujuan untuk memenangkan bola kembali dengan cepat setelah kehilangan penguasaan bola, sering kali di wilayah pertahanan lawan.
Memiliki kemiripan dengan taktik "gegenpressing" terkenal yang digunakan oleh Liverpool eranya Jurgen Klopp.
Tim Liverpool era asuhan Klopp terkenal dengan permainan menekan mereka yang energik dan agresif, di mana mereka berusaha memenangkan bola kembali di lini depan dan memanfaatkan turnover untuk melancarkan serangan cepat.
Pendekatan ini tidak hanya mengenai pertahanan individu namun melibatkan upaya kolektif dari seluruh pemain untuk mencekik lawan dan memaksakan kesalahan.
Terlebih lagi, penekanan pada transisi cepat dan mengganggu ritme lawan dengan menekan secara agresif sejalan dengan prinsip tim seperti Manchester City di bawah asuhan Pep Guardiola atau RB Leipzig di bawah asuhan Julian Nagelsmann.
Upaya pertahanan tim tidak hanya terbatas pada lini belakang; ini melibatkan semua pemain yang bekerja secara kohesif untuk menekan lawan, mendapatkan kembali penguasaan bola, dan melancarkan serangan balik cepat.