Suara itu berasal dari bayangan yang kini berdiri di tengah ruangan, wujudnya samar namun sangat menakutkan.
Wajahnya tidak bisa dilihat dengan jelas, tetapi mata merahnya menatap tajam ke arah mereka.
Dengan ketakutan yang mencekam, Tika jatuh pingsan. Budi mencoba membangunkannya, tetapi tubuhnya tidak bergerak.
Ardi, dengan sekuat tenaga, berusaha mencari cara untuk keluar. Tiba-tiba, bayangan itu mendekat ke arah mereka dan berbisik, “Keluar dari rumahku…”
Dalam keputusasaan, Ardi akhirnya menemukan pintu kecil di belakang ruangan yang tertutup tirai usang.
Dengan penuh keberanian, dia membuka pintu itu dan terkejut menemukan jalan keluar.
Dia segera memanggil Budi dan menggendong Tika, mereka berlari secepat mungkin meninggalkan rumah itu.
Namun, ketika mereka keluar dan berlari menjauh dari rumah, mereka dikejutkan oleh suara klakson mobil.
Ternyata, mereka berada di tengah jalan raya yang sibuk di kota yang ramai.
Rumah tua itu kini tampak seperti gedung tua yang biasa saja, dikelilingi oleh hiruk-pikuk kota.
Semua mendadak gelap.