Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Belajar dari Rahasia Psikologis Kita Menyukai iPhone

3 April 2022   09:06 Diperbarui: 7 April 2022   10:54 1439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Opollo Photography dari Pexels

Kesimpulannya adalah Apple jelas ahli dalam membangun merek yang tidak hanya menarik bagi saya dan jutaan konsumen iPhone, tetapi juga mampu mengubah daya tarik tersebut menjadi penjualan.

Pada 2020, mereka menjadi perusahaan USD 2T pertama di dunia (ya, T-nya adalah dalam triliun) setelah hampir bangkrut pada tahun 1997.

Dan sebagian dari kesuksesan mereka adalah karena penggunaan psikologi dan ilmu perilaku, disadari atau tidak, saya dan kamu semua pengguna iPhone dan produk Apple lainnya adalah “terjebak” dalam empat psikologis di atas.

Tapi, sepertinya saya pribadi sangat menyukai “keterjebakan” diri saya di iPhone tersebut dan masih akan berlangsung lebih lama lagi.

Salam hangat saya

Referensi:

Grossman, Z. (2015). Self-signaling and social-signaling in giving. Journal of Economic Behavior & Organization, 117, 26-39.

Nanda, A., Thayb, A., & Wijayanti, Rofiaty. (2021). Customer Equity as Mediator of Customer Experience and Loyalty Relationship. Quality-Access to Success, 22(185).

Gourville, J., & Soman, D. (2002). Pricing and the psychology of consumption. Harvard business review, 80(9), 90-6.

Feldman, J. (2016). The simplicity principle in perception and cognition. Wiley Interdisciplinary Reviews: Cognitive Science, 7(5), 330-340.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun