Ya, kamu mungkin berpikir ada alasan logis mengapa kamu adalah penggemar Apple. Beberapa alasan teknis seperti iPhone mudah digunakan, desain mewah, dan memiliki aplikasi terbaik.
Sayangnya, itu bukan alasan kamu membeli iPhone.
Ketika sampai pada pengambilan keputusan, pikiran kita tidak terlalu peduli dengan logika. Studi menunjukkan bahwa sebagian besar keputusan kita dibuat secara tidak sadar, didorong oleh faktor-faktor yang tidak kita sadari atau bahkan pahami.
Self-signaling adalah cara kita menggunakan produk seperti iPhone untuk memberi tahu orang lain siapa kita. Atau setidaknya siapa yang kita ingin mereka pikirkan tentang kita. Psikolog menyebut perilaku ini "mensinyalkan diri sendiri”, dan ini sangat powerful.
Memiliki iPhone dapat menandakan banyak hal tentang siapa diri kita kepada orang-orang di sekitar kita.
Jadi, menurut kamu apakah rahasia yang pertama ini sesuai dengan yang kamu pikirkan?
2. Kesederhanaan atau Simplicity
Salah satu prinsip Apple yang saya sangat suka adalah kesederhanaan atau simplicity. Desain minimalis dan pemasaran yang berfokus pada produk adalah pengalaman sensorik yang diciptakan untuk mendorong keinginan orang untuk terus menggunakan iPhone.
Sederhananya, secara psikologis, otak manusia memang diciptakan sederhana, seperti layaknya nenek moyang kita di zaman batu yang hidup secara sederhana.
Kita memang pada dasarnya tidak suka yang neko-neko, prinsip psikologis yang kedua ini bahkan juga dipakai di ranah lain, misalnya politik.
Coba kamu pikirkan, apakah memang betul kesederhanaan ini juga membuat kamu jatuh cinta untuk iPhone?