"Perusahaan kami sudah menjadi pemimpin pasar saat ini."
"Tidak ada yang mampu menyaingi perusahaan kami."
"Pesaing terlalu jauh untuk mengejar posisi perusahaan kami."
Terdengar familiar? Pasti familiar sekaligus tragedi Nokia, Blackberry, dan bahkan Kodak terbayang di depan mata.
Perubahan dapat muncul dari ketidaknyamanan, bahkan dari rasa sakit. Namun ketika kita sudah berada dalam keadaan terpojok, sangat sulit untuk secara sengaja melangkah maju ke dalam visi baru.
Dengan membangun learning organization yang berkelanjutan, dengan menumbuhkan rasa memiliki, dengan berani belajar bersama, korporasi dapat mencapai level dan kapasitas baru.
Dari konteks pembelajaran organisasi, mungkin kita bisa mengembangkan cara baru bersama sehingga organisasi kita tetap tercatat dalam sejarah.
Konklusi
Di masa pandemi, kita telah mengalami bagaimana disrupsi besar-besaran telah menantang cara berpikir konvensional kita untuk belajar dan bekerja.
Korporasi, terutama yang besar, ditantang dan banyak yang gagal dalam menghadapi ketidakpastian ini.
Pada tingkat korporasi, rasa "sakit" dari ketidakpastian seperti merobek selubung ilusi kinerja yang nyaman.
Beberapa dari korporasi menanggapinya dengan menjadi lebih mengendalikan, lebih kaku — tetapi dengan adaptabilitas, kita memiliki kesempatan untuk berubah.