Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menguji Konsep Emergent Strategy di Masa Pandemi

18 Agustus 2021   17:20 Diperbarui: 29 April 2022   21:52 1335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Perusahaan kami sudah menjadi pemimpin pasar saat ini."

"Tidak ada yang mampu menyaingi perusahaan kami."

"Pesaing terlalu jauh untuk mengejar posisi perusahaan kami."

Terdengar familiar? Pasti familiar sekaligus tragedi Nokia, Blackberry, dan bahkan Kodak terbayang di depan mata.

Perubahan dapat muncul dari ketidaknyamanan, bahkan dari rasa sakit. Namun ketika kita sudah berada dalam keadaan terpojok, sangat sulit untuk secara sengaja melangkah maju ke dalam visi baru.

Dengan membangun learning organization yang berkelanjutan, dengan menumbuhkan rasa memiliki, dengan berani belajar bersama, korporasi dapat mencapai level dan kapasitas baru.

Dari konteks pembelajaran organisasi, mungkin kita bisa mengembangkan cara baru bersama sehingga organisasi kita tetap tercatat dalam sejarah.

Konklusi

Di masa pandemi, kita telah mengalami bagaimana disrupsi besar-besaran telah menantang cara berpikir konvensional kita untuk belajar dan bekerja.

Korporasi, terutama yang besar, ditantang dan banyak yang gagal dalam menghadapi ketidakpastian ini.

Pada tingkat korporasi, rasa "sakit" dari ketidakpastian seperti merobek selubung ilusi kinerja yang nyaman.

Beberapa dari korporasi menanggapinya dengan menjadi lebih mengendalikan, lebih kaku — tetapi dengan adaptabilitas, kita memiliki kesempatan untuk berubah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun