Banyak orang gagal menjawab pertanyaan ini yang akhirnya membuat mereka terbenam dalam rasa penyesalan dan kegagalan yang tidak berkesudahan.
Kesimpulan
Sebagai konklusi dari artikel ini saya ingin memulai dengan satu pendapat dari Thomas Hobbes, seorang filosofis abad ke 17 dari Inggris, yang memberikan suatu abstrak bahwa rasa cemas itu terjadi karena kita memikirkan masa depan.
Masa depan itu dapat terbentuk dari aspirasi dan harapan. Kemudian setiap ekspresi dari aspirasi dan harapan kita adalah juga merupakan ekspresi rasa cemas kita. Kita tidak akan cemas jika kita tidak punya aspirasi dan harapan.
Rasa cemas merupakan bagian tak terpisahkan dari proses aspirasi dan harapan. Jadi jika kita ingin tetap ingin mempunyai aspirasi dan harapan, maka kita harus bersedia hidup dengan rasa cemas yang menyertainya.
Salam Hangat
Sumber:
- Randy Johnson/Anxiety self help: Why Can't I Stop Worrying? With a FREE EBOOK INSIDE, Why am I Fearful All The Time? How Can I Overcome These Anxiety Issues And Have ... Anxiety Relief, Anxiety and depression)
- Charlotte Lieberman/Harvard Business Review/How to Manage Your Anxiety
- Morra Aarons-Mele/Harvard Business Review/Leading Through Anxiety
- Butler, G., & Mathews, A. (1983). Cognitive processes in anxiety. Advances in behaviour research and therapy
- Olivia Remes/TED/how to cope with anxiety