Hal ini sulit karena logika itu tidak tampak secara visual. Logika hanya bisa dirasakan jika logika tersebut tepat dan mampu membuat koneksi dengan kepentingan para pemangku kepentingan tersebut.
Dengan logika yang tepat maka pesan yang ingin kita sampaikan melalui presentasi tersebut akan mampu menembus batas rencana bisnis dan strategi dari para pemangku kepentingan.
Ketika kita mampu melakukan itu maka dapat dipastikan presentasi kita akan tidak mudah dilupakan dan akan menjadi prioritas utama para pemangku kepentingan.
Lantas Apa 3 Logika Yang Harus Kita Kuasai?
Pengalaman saya bekerja dengan para pemimpin hebat yang tidak hanya mampu membuat presentasi yang menarik tapi sekaligus presentasi yang strategis, ada 3 logika yang harus kita pakai ketika menyusun suatu presentasi.
1. Para pemangku kepentingan itu sebenarnya tidak terlalu peduli dengan desain presentasi kita
Ini logika dasar pertama yang harus kita miliki. Kita sering terjebak dengan paradigma bahwa presentasi yang hebat adalah presentasi yang mengedukasi dan mempersuasi.Â
Padahal alasan utama presentasi diterima adalah karena para pemangku kepentingan tersebut berpikir apa yang kita tawarkan akan membantu bisnis atau pekerjaan mereka.
Sebagus apa pun desain dan teknik presentasi kita namun kita tidak bisa menampilkan logika yang tepat untuk mengirimkan pesan bahwa kita bisa membantu bisnis dan pekerjaan mereka maka presentasi kita tidak akan banyak membantu.
Saya sering mengalami hal ini ketika saya fokus dengan desain tapi lupa dengan logika konten yang tepat. Hal ini membuat presentasi saya enak dipandang tapi tidak terkoneksi di otak.
2. Para pemangku kepentingan itu tidak memiliki awal pemahaman yang sama dengan kita
Logika yang kedua dan sering terlupakan adalah para pemangku kepentingan itu tidak pernah memiliki awal pemikiran yang sama dengan kita.
Ini membuat kita terjebak pada teknis presentasi yang seakan-akan kita dan mereka berada pada titik yang sama padahal tidak sama sekali.