Jika kita membeli mobil, tanyakan pada diri kita, mengapa memilih model tertentu? Atau jika kita memilih gadget baru, tanyakan mengapa kita memilih merek tertentu.
Kenapa ini penting? Jika kita terbiasa memiliki penjelasan dan logika yang masuk akal di balik keputusan, kita akan membuat keputusan yang bijak dan terlepas dari jebakan mere exposure effect.
Pengalaman pribadi saya, dengan menggunakan dua cara di atas, minimal saya bisa lebih berani mencoba hal-hal baru yang lebih baik.
Contohnya adalah saya memberanikan diri menulis di Kompasiana baru pada Bulan Mei 2021, padahal saya sudah membuat akun dari tahun 2010!
Otak kita memang lebih mampu memahami dan menafsirkan hal-hal yang telah kita lihat sebelumnya. Otak kita juga lebih suka berhadapan dengan hal-hal yang sudah pernah kita hadapi sebelumnya.
Keakraban memang membentuk dasar dari hubungan apa pun. Tanpa berusaha akrab, kita tidak akan membentuk ikatan yang tulus dengan siapa pun.Â
Pada dasarnya mere exposure effect membantu kita bertahan dalam lingkaran sosial sebagai teman, pasangan dan keluarga.
Secara naluriah, kita memang pasti menyukai orang-orang yang sering kita temui, makanan yang kita coba secara teratur, dan lingkungan sosial yang kita alami setiap hari.Â
Jangan mencoba melawan naluri alami tersebut dalam diri kita. Yang perlu kita lakukan adalah berpikir dengan matang sebelum mengambil keputusan.
Buatlah keputusan berdasarkan pilihan paling baik, bukan berdasarkan pilihan paling kita kenal.