Akulah hawa
Yang bukan lagi wanita
Untuk pria tercipta
Untuk malam yang berjasa
Untuk siang yang biasa
Kau yang mana?
Aku siap sedia
Jayapura
Perempuan itu ada membawa air mata
Dikirimnya surat cintanya.
Ke Jyapura.
Dirahasiakan namanya
Ia dari Tanah Jawa
Yang subur katanya
Tetapi nestapa baginya
Kupang
Pantai pasir panjang
Masjid Nurul Hidayah Kupang
Kebingungan mengambang
Dan sang kuasa cahaya memanasi laut panjang
Yang cenderung jadi canggung
Atas kejadian yang beriring
Dan, tentu benar apa kata insting
Kau menggandeng yang riang
Tuk kau tenggelamkan.
Lhoksumawe
/1/
Laut
Yang terpaut
Membuat takut
Kisah laut
Kisah yang semrawut
Kisah yang tersangkut
/2/
Waktu luluh
Tlah sauh
Kejujurannya enggan jauh
Seberapapun mengeluh
Menjadi gaduh
Pasti ia teguh
/3/
Jangkar
Layar
Pesiar
Aku hanya ingin bersandar
Aku lelah jadi mercusuar
Yang terus menguar
Malang
Kemarin eman belas menit yang lalu
Sekarang enam menit yang lalu
Esok entah berapa menit yang lalu
Yang ku tahu itu kegiatan rayu-merayu
Selepas dari waktu yang syahdu
Mereka saling membuka pintu
Yang entah asli atau palsu
Tuk meraih sang mercu
Yang akan jadi kekasihku