Percakapan Bagas dan Gabriel di ruangan terdengar oleh ibu hingga merasa tenang. Bagas memilih ruang rawatan di kelas utama, di mana satu kamar ditempati oleh satu orang saja demi privacy.
"Bagas ... Bagaas! Gabriel meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Gabriel tidak bermaksud menyusahkanmu apalagi janji kita tempo hari akan merawat anak-anak dengan baik," urainya singkat.
"Oo. Mas Bagas sayang. Kamu lelah ya? Maafkan Gabriel yang udah merepotkan kalian semua."
Semburat merah terlihat di kedua pipi bagas menghangat.Â
"Hey! Ada apa dengan diriku? Kenapa mendadak canggung di depan Gabriel?" batinnya menggumam lirihÂ
"Mas Bagas sayang ...!? Dirimu sangat ganteng. Malam itu, Gabriel sangat berhasrat mencumbuimu," ucapnya menceracau setengah sadar.
Pasti tanpa sepengetahuan Bagas seorang Gabriel telah meminum obat-obatan over dosis. Ia sangat membenci lelaki gaib yang terus bercokol dalam benaknya.
Hhmm ... hhmm ....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H