Jangan katakan enggan menyapa
Takkala sang Luna datang malu-malu
Menitip pendar berbalut jingga
Jangan pernah menolak cinta pada ujung merasa kehilangan
Berpucuk ranting tajam melukai hingga patah di dahan terserak
Dedaunan pun perlahan jatuh melambai menemui takdirnya
Hembusan angin, desiran rindu
Menapaki jejak-jejak kenangan pilu
Masih membekas sembilu menghujam relung asaku
Mematikan saraf-saraf kepekaan ini
Aku tanpa jeda
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!