Mohon tunggu...
Nanda Alfan Kurniawan
Nanda Alfan Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis tertarik pada topik sosial, konseling dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Siswa Malang Raya Ungkap Profil Konselor Berkebhinekaan yang Menjadi Ekspektasi Mereka

10 November 2024   16:09 Diperbarui: 10 November 2024   17:21 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Peneliti UM dan Mitra Asing UPSI Malaysia

Malang, 07 November 2024 --- Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dosen Universitas Malang (UM) mengungkapkan hasil evaluasi menarik mengenai kompetensi kepribadian konselor berkebhinekaan di sejumlah sekolah di Malang Raya. Penelitian ini, yang dipimpin oleh Prof. Dr. Nur Hidayah, M.Pd, mengungkapkan ekspektasi siswa terhadap peran konselor atau guru BK yang lebih inklusif dan peka terhadap keragaman budaya di sekolah.

Tim peneliti menggunakan metode Service Quality untuk menilai sejauh mana kualitas layanan konseling yang diberikan kepada siswa dari latar belakang etnis, budaya, dan sosial yang beragam. Meskipun sebagian besar responden penelitian ini didominasi oleh siswa kota Malang, 35% siswa terlibat adalah berasal dari luar daerah Malang, yakni dari  69 kota asal berbeda di Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa lebih dari 50% ekspektasi siswa terhadap konselor telah dipenuhi, namun masih ada ruang untuk perbaikan.

Ekspektasi Siswa terhadap Konselor Berkebhinekaan

Para siswa mengungkapkan bahwa mereka menginginkan konselor yang tidak hanya memiliki kompetensi akademik dan psikologis, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang keberagaman budaya, agama, dan latar belakang sosial mereka. Konselor yang mereka harapkan adalah sosok yang mampu menciptakan lingkungan yang inklusif, di mana setiap siswa merasa dihargai dan aman untuk berbicara tentang masalah pribadi, sosial, maupun akademik.

Namun, meskipun sebagian besar ekspektasi tersebut telah terpenuhi, hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan. *Prof. Dr. Nur Hidayah*, ketua tim peneliti, menjelaskan bahwa meskipun banyak konselor telah berusaha memenuhi kebutuhan siswa, mereka perlu lebih proaktif dalam memahami berbagai dinamika yang memengaruhi kondisi psikologis siswa.

Tantangan untuk Para Konselor

Berdasarkan temuan tersebut, ada beberapa rekomendasi yang harus diperhatikan oleh para konselor untuk meningkatkan kualitas layanan mereka, antara lain:

1.Mengidentifikasi layanan pengembangan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan siswa
   Siswa menginginkan konselor yang tidak hanya memberikan dukungan emosional, tetapi juga dapat membantu mereka  mengembangkan keterampilan hidup yang relevan, seperti kemampuan komunikasi, pengelolaan stres, dan pemecahan masalah.

2.Meningkatkan rasa aman bagi siswa
   Rasa aman adalah salah satu kriteria paling penting bagi siswa dalam memilih konselor. Para konselor diharapkan dapat menciptakan suasana yang mendukung di mana siswa merasa nyaman untuk membuka diri tanpa takut akan diskriminasi atau penilaian.

3. Melakukan asesmen berkala untuk memahami tekanan dan frustasi siswa  
   Para konselor juga diharapkan melakukan evaluasi secara rutin untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa, serta tekanan psikologis yang mereka alami akibat faktor eksternal maupun internal. Dengan demikian, konselor dapat memberikan intervensi yang tepat dan lebih personal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun