Mohon tunggu...
Nana Supriatna
Nana Supriatna Mohon Tunggu... Guru - Guru Pemerhati Pendidikan, Literasi dan Sastra

Berkarya, Bergerak menumbuhkan literasi yang sangat kurang di dunia pendidikan Indonesia semoga terus menggali dan mencari pengetahuan di dunia Pendidikan, agar Pendidikan Indonesia maju dan Bergerak di era yang terus berkembang dan dinamis. " terus berkembang dan berbuat dalam kebaikan karena sesungguhnya kebaikan akan membuahkan kebaikan pula."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi_Mengapa Saya Ikut Pendidikan Guru Penggerak?

30 Maret 2024   09:59 Diperbarui: 30 Maret 2024   10:06 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan demikian, dengan mengikuti Pendidikan calon guru penggerak, saya selaku guru bisa mengetahui serta menerapakan dasar-dasar filosofi K.H. Dewantara dan membawa perubahan dalam cara Pendidikan serta mengimplementasikannya di sekolah, menggeser fokus dari pendidikan yang bersifat pasif dan terpusat pada guru menjadi pendidikan yang inklusif, aktif, dan holistik.

C. Setelah mengikuti pembelajaran modul 1.1 calon guru penggerak (CGP)

Setelah mempelajari filosofi pemikiran K.H. Dewantara, sebagai guru saya merasakan sendiri mengalami perubahan dalam cara berfikir saya memandang pendidikan dan pembelajaran. Beberapa perubahan yang saya rasakan diantaranya:

  • Pemahaman tentang pendidikan yang holistik: saya mulai melihat pendidikan tidak hanya sebagai proses akademis, tetapi juga sebagai cara untuk mengembangkan potensi penuh individu dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek moral, social budaya, dan keterampilan hidup.
  • Pengakuan terhadap keunikan individu: Saya juga lebih memperhatikan kebutuhan dan keunikan setiap individu dalam proses pembelajaran. Mereka mungkin lebih cenderung untuk mengakui perbedaan dalam gaya belajar, minat, dan bakat, dan berusaha untuk memfasilitasi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu tersebut.
  • Pendorong untuk pembelajaran yang aktif: Pemikiran K.H. Dewantara mendorong guru untuk mengadopsi pendekatan pembelajaran yang lebih aktif, di mana murid didorong untuk terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran mereka sendiri, daripada menjadi penerima pasif dari pengetahuan yang disampaikan oleh guru.
  • Pemikiran tentang peran guru: saya menyadari peran guru tidak hanya sebagai sumber pengetahuan, tetapi juga sebagai fasilitator, pembimbing, dan motivator dalam proses pembelajaran. Dan saya berkeyakinan bahwa seorang guru akan lebih memperhatikan pentingnya hubungan yang positif antara guru dan murid dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif.
  • Kesadaran akan nilai-nilai moral dan sosial budaya dalam pendidikan: Filosofi K.H. Dewantara juga mendorong pribadi saya selaku guru  untuk memperhatikan nilai-nilai moral dan sosial budaya yang terkandung dalam pendidikan, seperti nilai-nilai keadilan, persatuan, dan tanggung jawab social serta kebudayaan local yang ada dilingkungan sekitar.

    D. Langkah Penerapan Modul 1.1 pendidikan calon guru penggerak (CGP)

Untuk mencerminkan pemikiran K.H. Dewantara dalam kelas, berikut adalah beberapa langkah yang dapat saya terapkan lebih baik:

  • Pendekatan Pembelajaran Aktif: Saya dapat merancang pembelajaran yang lebih interaktif dan berpusat pada siswa, di mana siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran mereka. Ini bisa melibatkan penggunaan diskusi kelompok, proyek kolaboratif, atau pembelajaran berbasis masalah.
  • Mengakui Keanekaragaman Individu: Saya dapat memperhatikan dan mengakui keberagaman individu di kelas, seperti gaya belajar yang berbeda, minat, bakat, dan kebutuhan khusus siswa. Ini bisa dilakukan dengan memberikan pendekatan diferensiasi dalam pengajaran dan penilaian, serta memberikan dukungan tambahan kepada siswa yang memerlukannya.
  • Pembelajaran Holistik: Saya dapat memperluas fokus pembelajaran di luar aspek akademis, dengan memasukkan pengembangan keterampilan social budaya, emosional, dan keterampilan hidup lainnya. Ini bisa dilakukan dengan memasukkan kegiatan ekstrakurikuler, pengalaman belajar di luar kelas, dan pembelajaran yang terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa.
  • Hubungan yang Positif antara Guru dan Murid: Saya dapat membangun hubungan yang positif, inklusif, dan saling menghormati antara saya dan siswa. Ini bisa dilakukan dengan mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan dukungan emosional, dan membangun lingkungan kelas yang aman dan mendukung.
  • Penerapan Nilai-nilai Moral dan Sosial: Saya dapat menyertakan pembelajaran tentang nilai-nilai moral dan sosial, seperti keadilan, persatuan, kerja sama, dan tanggung jawab sosial, dalam aktivitas dan materi pembelajaran saya.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kelas saya dapat lebih mencerminkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang dipegang oleh K.H. Dewantara, sehingga menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif, bermakna, dan memenuhi kebutuhan holistik siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun