Maka tidaklah heran jika kita lihat beberapa guru di pelosok daerah yang rela bertugas di pedalaman dengan medan yang berat dan jarak puluhan kilometer untuk sampai ke sekolah tetapi mereka tidak pernah mengeluh dan tetap semangat dalam mengajar murid-muridnya.
3. Bertumbuh-kembang (guru pembelajar)
Seorang guru yang bertumbuh-kembang adalah seorang guru pembelajar, ia selalu menyadari akan kekurangan dirinya makai akan terus berusaha untuk terus belajar dan belajar meng-upgade dirinya untuk terus bertumbuh, menambah ilmu pengetahuan yang dapat meningkatkan kemampuan dirinya sebagai guru.
Ia menyadari untuk melakukan sebuah perubahan yang lebih baik maka harus memulai dari dirinya sendiri, ia juga menyadari agar bisa memperbaiki moral orang lain secara efektif maka harus dimulai dari memperbaiki moral diri sendri terlebih dahulu. Dan ia akan menjadi tauladan yang baik dalam hal ilmu, keshalehan, dan moral bagi murid-muridnya.
4. Bekerja Profesional
Seorang guru professional adalah guru yang menguasai berbagai bidang keahlian yang menjadi tuntutan dalam bidang pekerjaannya, seperti menguasai ilmu mengajar, psikologi anak, Â memanage kelas, metode dan strategi belajar, evalausi belajar, dan hal-hal yang terkait dengan Pendidikan.
Setidanya ada tiga hal yang dikuasainya, seperti:
guru sebagai perencana (planner) yang harus mempersiapkan apa yang akan dilakukan di dalam proses belajar mengajar (pre-teaching problems).
guru sebagai pelaksana (organizer), yang harus dapat menciptakan situasi, memimpin, merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana, di mana ia bertindak sebagai orang sumber (resource person), konsultan kepemimpinan yang bijaksana dalam arti demokratik & humanistik (manusiawi) selama proses berlangsung (during teaching problems).
guru sebagai penilai (evaluator) yang harus mengumpulkan, menganalisa, menafsirkan dan akhirnya harus memberikan pertimbangan (judgement), atas tingkat keberhasilan proses pembelajaran, berdasarkan kriteria yang ditetapkan, baik mengenai aspek keefektifan prosesnya maupun kualifikasi produknya.
5. Memberikan makna lebih dalam atas pekerjaannya