Pengelolaan kelas adalah seperangkat raangkain kegiatan tujuannya untuk mengembangkan sikap ,merubah sikap menjadi yang baik dan meniadakan sikap yang buruk selain itu juga mengembangkan hubungan interpersonal dan iklim sosioemosional yang positif dan mengembangkan, mempertahankan organisasi kelas yang efektif dan produktif. Di dalam pengeloaan kelas ada peserat didik, Alat pelajaran, Perabotan ruangan dll. Tujuan pengelolaan kelas yaitu supaya terciptanya kondisi yang optimal sehingga pembelajaran akan menajdi lebih fokus dan tenang. Untuk terwujudnya tujuan pengelolaan kelas yang baik guru harus mampu mengembangkan dan menggunakan alat bantu yairu berua media, model yang di pakai, metode dan pendekatan yang di gunakan untuk guru saat pembelajaran. Selanjutnya kita akan membahas pengolaan kelas di sekolah inklusif yaitu serangkaian kegiatan yang di lakukan dalam pembelajaran mulai dar perencanan sampai dengan evaluasi.
Prinsip pengelolaan pendidikan inkusif
Â
Belajar kooperatif, Kelas yang menyenangkan, Evaluasi Belajar alternative dan kolaborasi guru.
Kolaborasi guru adalah kerja sama antara guru dan orang tua peserta didik di sekolah inklusif, dengan adanya kerja sama dan komunikasi terhadap peserta didik manfaatnya agar orang tua mengetahui perkembangan peserta didik di setia semseternya dll. Pelaksanaan engelolaan kelas di sekolah inklusi yang pertama ada kegiata awal pembelajaran yaitu guru harus mampu mengkondisikan kelas denagn cara berdialog kecil dengan peserta didik.
Proses pembelajaran yaitu guru harus mengguankan metode dan pendekatan pembelajaran yang menarik bagi peserta didik
 Ketiga adalah saat proses pembelajaran untuk anak ABK harus mengguankan strategi khusus yaitu strategi indivialisasi saat pembelajaran, pemberian materi harus sama untuk seluruh peserta didik kecuali untuk anak ABK. Bahan ajar yang di pakai oleh guru harus dari berbagai macam sumber setelah itu di kaitkan dengan materi pembelajaran.
Proses Pengelolaan Kelas :
Guru hendaknay menanmkan sikap dan nilai moral kepada seluruh peserta didik, bersikap positif dan memberi kesempatan kepada peserta didik seluas -- luasnya untuk berkreatif.
Guru harus mampu meberi fasilitas dalam belajar, sabar teguh dan tegas serat di siplin.
Adanya proses saling menghargai anat teman guru dan peserta didik.
Selain itu adalah penganturan tempat duduk harus bervariasi agar peserta didik menjadi lebih akrab dengan teman 1 kelas dan tidak bosan.
Proes Evaluasi :
Proses evaluasi di lakukan saat akhir pembelajaran dengan cara tuliasn maupun lisan atau melalui Tanya jawab dan latihan
Anak ABK di berikan kesempatan untuk mengikuti sesuai dengan kemampuannya
Sebeumnya guru harus sudah menyiapkan perangkat penilaian agar peaksaan evaluasi berlangsung secara transparan.
Faktor - faktor untuk strategi pengelolaan kelas di Sekolah Inklusif
yaitu faktor lingkungan fisik, faktor kondisi sosio emosinal, faktor organisasional.
Faktor lingkungn fisik   : Ruangan yang bersih dan nyaman, Pengaturan tempat duduk, Ventilasi dan pengaturan cahaya, pengaturan penyimpanan barang -- barang atau hasil karya peserta didik.
Faktor Kondisi Sosioemosional : terciptakan persahabatan anatar peserta didik maupun ABK, serta ciptakan suasana yang menyenangkan dan gru harus punya cara untuk memimpin kelasnya. Sikap guru harus ramah terhadap semua anak, suara harus diatur sesuai dengan situasi dan kondisi, pembinaan  antara guru dan peserta didik harus berjaan baik.
Faktor kondisi Organisasional  : Saat guru berhalangan hadir hendaknay harus ada guru yang menggantikannya dan setiap pergantian pelajaran harus ada guru di dalam kelas, agar kelas tidak kosong, Masalah anatar peserta didik, Upacara Bendera dll.
Â
Faktor pendukung dan Penghambat Pengelolaan kelas Inklusi
Faktor Pendukung : Bukan asal guru, harus memunyai kemampuan mengajar ABK, Selain itu guru harus bias mengajar denga ramah dan sabar. Sarana Prasarana  adanya ruangan khusus ABK dan mempunyai khusus penujang pembelajaran ABK.
Faktor hambatan   : Seiap peserta didik ABK mempunyi sikap yang berbeda -- beda.
Perencanaan adalah buat jadwal minggua kegiatan kelas, mengumpulkan sumber media yang di perlukan untuk kegiatan pembelajaran, mefokuskan pada partisipasi.
Bagaimana jika pembelajaan daring ?
Apa strategi yang tepat untuk peserta difabel?
Memilih strategi yang tepat yaitu membangun relasi positif ntara guru, orang tua dan peserta didik, seperti form kolaborasi
Memahami konsep yaitu di lakukan dengan guru memandu belajar melalui penjelasan tujuan dan proses pembelajaran pada orang tua
Membangun keberlanjutan adalah di ;akukan dengan memberika beragam aktivitas pada stimulus serta melakukan refleksi bersama orang tua dengan menggunakan aplikasi.
Memilih Tantangan yaitu dengan memberikan ragam aktivitas pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa dan jam belajara fleksibel
Memberdayakan konteks yaitu dengan melibatkan sumber daya di rumah sebagai sumber belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H