Mohon tunggu...
Nana Listiana
Nana Listiana Mohon Tunggu... Buruh - Menjadi wanita kuat

Agar menjadi generasi yang unggul dan baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengertian dan Ragam Masalah Bimbingan Konseling

13 November 2019   17:50 Diperbarui: 22 Juni 2021   18:48 3153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Pengertian dan Ragam Masalah Bimbingan Konseling (unsplash/annie-spratt)

Menurut saya ada 2 tujuan yaitu tujuan khusus dan umum . yaitu Memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi mereka secara optimal dan  Mengarahkan pada keefektifan hidup sehari-hari dengan memperhatikan potensi peserta didik. 

Sedangakn tujuan khusus nya adalah Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa yang akan dating dan Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin.

C. Ragam Masalah Bk

Dalam masalah  ini, Sofyan S. Willis (2004) mengemukakan tingkatan masalah berserta mekanisme dan petugas yang menanganinya, sebagaimana dalam bagan berikut :

1. Masalah (kasus) ringan, seperti: membolos, malas, kesulitan belajar tidak mau menegerjakan tugas. Menjadi siswa yang pasif di kelas.
pada bidang tertentu, berkelahi dengan teman sekolah, bertengkar,  tahap awal, berpacaran, mencuri kelas ringan. Kasus ringan dibimbing oleh wali kelas dan guru dengan berkonsultasi kepada kepala sekolah (konselor/guru pembimbing) dan mengadakan kunjungan rumah.

2. Masalah (kasus) sedang, seperti: gangguan emosional, berpacaran, dengan perbuatan menyimpang, berkelahi antar sekolah, kesulitan belajar, karena gangguan di keluarga, minum minuman keras tahap pertengahan, mencuri kelas sedang, melakukan gangguan sosial dan asusila. Kasus sedang dibimbing oleh guru BK (konselor), dengan berkonsultasi dengan kepala sekolah, ahli/profesional, polisi, guru dan sebagainya. Dapat pula mengadakan konferensi kasus.

3. Masalah (kasus) berat, seperti: gangguan emosional berat, kecanduan alkohol dan narkotika, pelaku kriminalitas, siswa hamil, percobaan bunuh diri, perkelahian dengan senjata tajam atau senjata api. Kasus berat dilakukan referal (alihtangan kasus) kepada ahli psikologi dan psikiater, dokter, polisi, ahli hukum yang sebelumnya terlebih dahulu dilakukan kegiatan konferensi kasus.  

Dapat saya simpulkan dengan melihat penjelasan di atas, tampak jelas bahwa penanganan siswa bermasalah melalui pendekatan Bimbingan dan Konseling tidak semata-mata menjadi tanggung jawab guru BK/konselor di sekolah tetapi dapat melibatkan pula berbagai pihak lain untuk bersama-sama membantu siswa agar memperoleh penyesuaian diri dan perkembangan pribadi secara optimal.  

Contoh Asumsi tingkah laku

(1).Contoh Tingkah laku bermasalah adalah tingkah laku atau kebiasaan-kebiasaan negatif atau tingkah laku yang tidak tepat, yaitu tingkah laku yang tidak sesuai dengan tuntutan lingkungan.  
(2). Tingkah laku yang salah hakikatnya terbentu dari cara belajar atau lingkungan yang salah.  
(3). Manusia bermasalah itu mempunyai kecenderungan merespon tingkah laku negatif dari lingkungannya. Tingkah laku maladaptif terjadi juga karena kesalapahaman dalam menanggapi lingkungan dengan tepat.  
(4). Seluruh tingkah laku manusia didapat dengan cara belajar dan juga tingkah laku tersebut dapat diubah dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar  
Dalam perspektif pendekatan konseling rasional emotif tingkah laku bermasalah adalah merupakan tingkah laku yang didasarkan pada cara berpikir yang irrasional.

Ciri-ciri berpikir irasional :
 (1) tidak dapat dibuktikan;
             (2) menimbulkan perasaan tidak enak (kecemasan, kekhawatiran, prasangka) yang sebenarnya tidak perlu;
            (3) menghalangi individu untuk berkembang dalam kehidupan sehari-hari yang efektif  Sebab-sebab individu tidak mampu berpikir secara rasional :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun