***
Masuk ke zaman modern, mulai era tahun 1908 hingga 1928 dan terus berlanjut hingga 1945, kekuasaan kerajaan mulai berganti.Â
Para keturunan bangsawan yang mampu mengenyam pendidikan, berusaha sangat keras sekali mengeluarkan rakyat yang tidak bisa menikmati tanah kelahiran mereka sendiri untuk bisa bebas dan merdeka bersama-sama.Â
Bernegosiasi dengan pemerintah kolonialisme, bertarung hingga berperang, bekerja sama juga dengan bangsa lain yang memang berempati tulus terhadap negeri ini, supaya seluruh rakyat di Indonesia, tanpa melihat SARA sama sekali, terlepas dari derita.
Mulai tahun 1939 hingga 1945, dari Sabang sampai Merauke sudah mulai ada persatuan dan kesatuan.Â
Semangat perjuangan untuk merdeka dari penjajahan, menjadi bangsa yang mandiri, tidak lagi hanya dilaksanakan oleh para keturunan bangsawan, tapi sudah menyulut membarakan semangat rakyat untuk merdeka, yang bisa jadi mereka sendiri tidak paham bagaimana merdeka itu sebenarnya.Â
Tapi yang saya pahami, rakyat muak disiksa keadaan oleh bangsa yang hanya mengeruk habis tanah negerinya.
Teriakan "Indonesia" begitu bangga dilontarkan oleh pria dan wanita, tidak pandang umur, kelas sosial, dan SARA.
Para pemimpinnya bekerja sama memimpin negeri ini dengan tulus, memperjuangkan Indonesia, dari rakyat hingga yang ada dalam negeri ini, bisa menikmati bumi pertiwinya.Â
Tahun 1949, ketika beberapa pemimpin negeri diasingkan.Â
Pemimpin lainnya yang mampu bertempur, segera bergerilya, saling bekerja sama memberikan instruksi agar rakyat jangan patah semangat untuk terus mempertahankan kemerdekaan.Â