Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kecantikan yang Terpancar melalui Karya

2 September 2021   19:11 Diperbarui: 3 September 2021   21:15 1411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kecantikan wanita | Foto Pexels.com/Luis Fernandes

Begitu menghanyutkan hingga membawa saya masuk dalam dunia khayal.

Saya sangat merasa terinspirasi dan langsung bersemangat untuk mengambil kelas menulis cerpen yang diadakan oleh salah satu penulis best seller di Indonesia, Dee Lestari. 

Tulisan wanita tersebut memotivasi saya untuk bertumbuh dengan mempelajari hal baru

Ilustrasi kecantikan wanita | Foto Pexels.com/Luis Fernandes
Ilustrasi kecantikan wanita | Foto Pexels.com/Luis Fernandes

Satu hal baru bagi saya, mengingat saya tidak pernah tertarik untuk menulis cerpen, karena tahu diri saya tidak pernah bisa mewujudkan imajinasi dalam bentuk tulisan.

Selama ini, saya hanya menempatkan diri sebagai penikmat saja. Namun tulisan cerpennya, mampu mendobrak zona nyaman saya untuk belajar menulis ke langkah selanjutnya.

Ah, saya tidak membicarakan puisi bukan berarti puisi yang ditulis wanita tersebut tidak bagus. Sebaliknya sangat bagus, bahkan puisinya yang berjudul Cinta Tiga Musim di Langit Firenze sangat mengaduk perasaan saya serasa turut patah hati.

Padahal genre tulisan tentang percintaan sudah lama tidak saya lirik.

Tapi untuk puisi, saya tahu diri lah pasti tidak bisa. Hanya saja saya tidak menutup kemungkinan, suatu hari nanti puisinya bisa kembali mendobrak zona nyaman saya untuk belajar hal baru lagi. 

Itulah kecantikan sang wanita yang terpancar melalui karyanya, yang mampu membuat saya merasa nyaman dan tenang dikala penat, mendorong saya untuk mengeksplor hal baru, dan memotivasi saya untuk bertumbuh. 

Semua itu saya rasakan hanya dalam karyanya, tanpa nasihat, sekaligus yel-yel pemberi semangat darinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun