Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keberadaan Taliban di Afghanistan, Tidak Sesederhana yang Ditayangkan

22 Agustus 2021   10:23 Diperbarui: 22 Agustus 2021   12:24 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku ke-2 Agustinus Wibowo yang menceritakan perjalanannya selama di Afghanistan | Dokumentasi Pribadi

Ranjau ditanam sepanjang jalan secara acak. Mereka harus jalan dengan sangat hati-hati. Salah langkah sedikit, maka ranjau pun akan meledakkan tubuh mereka.

Belum lagi adanya tembakan peluru yang menyasar sewaktu-waktu.

Disana ada banyak orang yang cacat. Bahkan saat keluar pintu rumah sendiri saja, mereka sebenarnya sedang mempertaruhkan nyawa

Tidak hanya keluar rumah, saat tertidur pun, pemandangan tahu-tahu ada bom mendarat dirumah mereka, sudah bukanlah hal yang asing.

Belum lagi ketika para pemberontak ini, melakukan "salah tangkap" seperti tentara Amerika. 

Orang yang dikira mendukung pihak asing akan disiksa dan dibunuh. 

Maka tidak heran, Agustinus Wibowo menulis "disini semua mahal, yang murah cuma satu, nyawa manusia".

Pihak asing dan pemerintah, serta para pemberontak sendiri mempertahankan ideologinya masing-masing, tanpa memperhatikan perih dan nyawa rakyat. 

Yang membuat saya sering menitikkan air mata saat membaca buku perjalanan Agustinus di Afghanistan adalah anak-anak yang usianya masih kecil.

Mereka tidak bisa mengenyam pendidikan karena miskin, yang anak-anak tersebut lakukan adalah mencari uang. Belum lagi, mereka turut mempertaruhkan nyawa ketika sedang mencari sesuap nasi. 

Sesuap nasi disini bukanlah arti kiasan, melainkan benar-benar sesuap nasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun