Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kok Disapa Engkong?

16 Agustus 2021   19:55 Diperbarui: 16 Agustus 2021   20:00 1382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak-anak hasil perkawinan campur ini, sering kita sebut sebagai peranakan Tionghoa, kalau di Malaysia disebut sebagai Babah Nyonya. 

Saya memasukkan kedua sebutan ini, dikarenakan dulu, sebelum orang Belanda-Inggris menginjakkan kaki di Nusantara, Malaysia dan Indonesia itu satu wilayah, tentunya dengan kerajaan yang berkuasa pada masing-masing wilayah. Kemudian, wilayah Malaysia-Indonesia dipecah menjadi dua, sebagai tanda Malaysia milik Inggris, sedangkan Indonesia milik Belanda.

Kembali ke kata "Engkong", yang merupakan serapan dari bahasa Mandarin, Tionghoa.

Bahasa Mandarin sendiri menyebut kakek dari pihak Ibu, adalah Gong gong (baca : Kung Kung) 

Orang Hokkian biasa menyebutnya Akong. Sedangkan orang Khek atau dikenal juga dengan orang Hakka, menyebut kakek dari pihak Ibu sebagai Kung kung, seperti bahasa Mandarin. 

Oleh karena itu, etnis Betawi memanggil kakek dengan sebutan Engkong.

Kalau sekarang ini tentunya sebutan Engkong sudah lebih general, tidak mesti harus dari Betawi ataupun peranakan China-Betawi. Hmm.. tapi saya bertanya-tanya juga sih Engkong Felix itu dari Betawi bukan ya?

Referensi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun