Berawal dari ketertarikan rekan kerjanya tersebut, Selly pun terpikir ingin membuat online shop untuk menjual produk yang dikreasikannya sebagai pekerjaan sampingan.
Ia sama sekali tidak menyangka hasil kreasinya tersebut mendapatkan respon positif dari para pembeli. Walau saat itu belum menjadi trending market, namun Selly menjadi bersemangat untuk terus berkreasi karena merasa hasil karyanya bisa diterima dan diminati oleh orang lain.
Selly pun memperdalam ilmunya dalam bidang seni dan tekstil, dengan terus latihan, pergi ke museum untuk mencari inspirasi, bahkan sampai langsung belajar ke pengrajin lokal.
Sembari memperdalam ilmu, ia pun membentuk logo untuk online shop-nya. Kemudian ia terpikir kata "enigma" yang diambil dari bahasa Inggris yang artinya teka-teki. Disaat itu, ia masih bingung harus menentukan bidang seni atau tekstil yang mesti ia tekuni, karena ia suka keduanya, tapi bisa dibilang ia bukan tipe yang akan menjadi maestro disalah satu bidang tersebut. Oleh karena itu, ia memilih nama Enigma Art Textile sebagai merk brandnya.
Sekitar tahun 2017, Selly memberanikan diri mengikuti bazaar dalam sebuah event untuk brand lokal di Bali. Ternyata dari satu event tersebut, penjualan dibooth Selly yang paling tinggi. Selly sampai kaget ketika mengetahuinya, namun tidak menampik ada rasa gembira yang luar biasa dan semakin bersemangat untuk membangun brandnya.
Kemudian, ia mencoba bazaar di daerah lainnya pada saat berikutnya, seperti Bandung, Tangerang dan Jakarta, namun saat itu, respon positifnya tidak sebesar waktu bazaar pertama yang ia adakan. Tapi bukan berarti hal tersebut menjadi alasannya untuk menyerah, dari sana ia mulai mempelajari minat konsumen disetiap daerah berbeda-beda.
Bazaar tetap dilakukannya ketika ada event yang mengusung tema brand lokal. Dari sana ia bertemu dengan banyak orang, dan ada beberapa store yang malah menawarkan diri untuk menjadi perantara dalam menjual produk kreasinya. Kritik dan saran tentang produknya yang diberikan oleh para pembeli dan teman-temannya, menjadikan Selly pembelajaran untuk terus meng-upgrade hasil kreasi produknya supaya lebih baik.
Semakin bersemangat, ia pun perlahan-lahan memberanikan diri mengambil kain dari para pengrajin lokal sebagai bentuk apresiasinya terhadap hasil karya tangan.
"Yang gue rasain dan gue yakinin banget, produk hasil kreasi tangan itu ada soul-nya, Na, gue selalu kagum sama hasil karya tangan, apalagi kalau lu dateng ke museum yang hasil jahitan tempo dulu, cakep banget beneran!".
Selly pun mulai membentuk konsep pada brandnya, Enigma Art Textile, yakni etnik, tapi tetap fashionable dipakai oleh semua usia produktif. Etniknya sendiri tidak mesti berbentuk pola-pola Batik, melainkan berupa hasil karya tangan yang dibuat secara manual dan tentu termuat estetika didalamnya.