Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Dari "The Sky is Falling", Saya Belajar untuk Tidak Terlalu Menyensor Bacaan Anak

20 Mei 2021   23:16 Diperbarui: 23 Mei 2021   16:00 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi membaca buku dengan anak. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Setelah itu, beliau akan memikirkan cara menjelaskannya kepada kami, andai tidak menemukan bahasa yang tepat, beliau akan berdiskusi pada ayah atau orang yang dianggap memahami bahasa anak. Baru setelah itu, buku bacaan akan diberikan kepada kami untuk dibaca.

Andaikata buku bacaan tersebut terlalu dewasa untuk usia kami, dan Ibu tidak menemukan bahasa yang tepat untuk menjelaskannya, beliau hanya akan memberikan sinopsis ceritanya. Dan kami baru diizinkan membacanya kalau usia kami sudah dianggap pantas untuk membacanya.

Tidak selamanya buku yang dianggap tidak sesuai usia anak-anak berakibat buruk, asalkan orang tua selalu siap membimbing anak-anaknya agar imajinasi mereka tidak terlalu melenceng dan malah meniru adegan yang tidak pantas dalam buku. 

Dengan bimbingan dan persiapan diri dari orang tua, daya imajinasi anak lebih berkembangan, membangkitkan rasa penasaran mereka ke arah yang positif, dan bisa membedakan mana yang pantas dan tidak pantas dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. 

Dari buku The Sky is Falling dan bimbingan Ibu, saya ingin menerapkan pada anak-anak saya kelak. Agar mereka bisa mengeksplor daya imajinasi dan wawasan mereka tentang dunia, serta memahami bagaimana mereka bersikap ketika menjalani hidup. 

Sedini mungkin, saya belajar dan membaca lebih banyak, dan berlatih untuk menyederhanakan bahasa dewasa ke bahasa anak-anak, supaya anak-anak saya nantinya bisa memahami apa yang tertulis dalam buku yang dibacanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun