Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

6 Tips agar Tidak Emosi Saat Mengajar Anak

17 September 2020   11:03 Diperbarui: 17 September 2020   23:10 2596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menetralkan emosi | Foto : Healthifyme.com

Pernahkah Anda mendengar sekolah di Finlandia ataupun Islandia Baru sangatlah bagus? Ternyata hal tersebut bukan karena pendidikan sekolah saja yang membuat murid-murid berprestasi, akan tetapi ada dukungan orangtua di baliknya.

Sejak masa kehamilan, mereka mendapatkan kursus untuk mendidik anak, hingga anak-anak sekolah, mereka pun tidak berhenti belajar, mereka wajib membaca buku parenting untuk mendidik anak-anaknya di rumah.

Hal ini saya ketahui saat membaca salah satu artikel tentang dunia pendidikan di negara sana.

Oleh karena itu, penting bagi kita, para orangtua, turut serta memiliki andil dalam mendidik anak dengan cara terus belajar tentang parenting. Setelah mendapatkan gelar sarjana, ataupun lulus sekolah, tidak berarti kita berhenti belajar. Seperti quotes dari almarhum Ciputra, kita tidak boleh berhenti belajar selama kita masih hidup.

Dari sana Anda akan bisa memilah kapan anak perlu disanjung-sanjung, dan kapan anak perlu ditegur dengan keras. Dengan adanya pengetahuan tentang parenting, Anda akan lebih mudah mengelola emosi dan memahami situasi psikologi anak.

Ini hanyalah tips berdasarkan pengalaman, semoga bisa bermanfaat dan membantu Anda dalam mengelola emosi ketika mengajar anak. 

Percayalah, tidak ada satu pun anak yang bodoh, yang ada hanyalah mereka tertarik atau tidak, dan mereka sudah memahami atau belum. Jangan ragukan kemampuan mereka, karena saya sudah melihat dengan mata kepala saya sendiri betapa setiap anak memiliki kepintaran masing-masing.

Anda pun akan merasa takjub ketika Anda mendukung proses pembelajaran mereka berdasarkan kecerdasan mereka masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun