Santuy aja kali, apakah tindakan yang tepat?
Yuuhuu!!! Liburan 14 hari waktunya kita refreshing atau menghabiskan waktu bersama keluarga di kampung halaman!
Tapi sebelum hal tersebut dilakukan, mungkin kita bisa diam sejenak untuk memikirkan kembali, "mengapa pemerintah Indonesia dan pemerintah daerah sampai harus meliburkan kita secara nasional dalam rangka virus Covid-19 ini?"
Virus tersebut tidak perlu dirayakan sebenarnya, tapi pemerintah sedang melakukan tindakan pencegahan yang sempat kita sesalkan karena terlambat dalam penanganannya.
Keluhan kita sudah didengarkan oleh pemerintah dengan melakukan tindakan preventif meliburkan secara nasional. Akan lebih bijaksana bila kita turut serta membuat negara ini aman dari wabah penyakit.
Pemerintah memiliki data yang lebih valid dan banyak ketimbang kita yang mungkin skala informasi yang kita dapatkan baru sekitar kata teman, sosial media ataupun informasi media online, yang belum tentu kita baca secara keseluruhan.
Bukankah kita seperti cari penyakit sendiri, ketika pemerintah melakukan tindakan pencegahan, malah kita keluyuran seperti menantang penyakit?
Bagaimana bisa dapat uang kalau semuanya diliburkan?
Untuk itu pemerintah pusat tidak melakukan lockdown dengan menutup mall dan pusat perdagangan. Artinya orang-orang masih bisa berbelanja melalui online. Kebutuhan hidup sehari-hari bagi masyarakat yang bekerja dan belajar dari rumah, masih bisa dipenuhi tanpa harus kita keluar rumah atau berada ditempat kerumunan.
Dengan begitu pedagang, driver ojek dan mobil online yang pendapatannya berdasarkan penjualan per hari masih bisa mendapatkan penghasilannya dengan menerima orderan secara online.Â
Apakah itu artinya pemerintah tidak memperhatikan kesehatan para pedagang dan para driver? Tentu memperhatikan juga, dengan mencegah adanya kerumunan, makanya banyak orang yang diliburkan, dan himbauan wajib untuk seluruh store dan instansi menyediakan hand sanitizer.Â