Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Berkunjung ke Kota Terlarang Sembari Menjelajahi Sejarah dan Kebudayaan China

19 Desember 2019   09:29 Diperbarui: 19 Desember 2019   15:09 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Genting bagian kiri dan kanan adalah rumah permaisuri, yang ternyata zaman dahulu kaisar memiliki dua permaisuri, permaisuri timur dan barat.

Permaisuri yang pertama kali dinikahi akan dianggap sebagai ibu negara, dengan panggilan Huang Hou (baca: huang hou) dan permaisuri yang dinikahi sebagai istri kedua akan memiliki kuasa yang hampir sama dengan ibu negara di kekaisaran, hanya saja derajatnya dibawah permaisuri pertama. 

Nah, istri kedua ini biasa dipanggil Gui Fei (baca: Kuei fei).

Kedua pernikahan ini biasanya pernikahan politik, dimana keluarga masing-masing permaisuri memiliki kekuasaan yang besar didaerahnya atau memiliki banyak bala tentara. 

Bagian tengah adalah ruang rapat kaisar, bagian kiri dan kanan genting yang terlihat lebih menonjol adalah rumah permaisuri | Dokumentasi pribadi
Bagian tengah adalah ruang rapat kaisar, bagian kiri dan kanan genting yang terlihat lebih menonjol adalah rumah permaisuri | Dokumentasi pribadi

Jadi, ketika pernikahan ini terjadi, maka kaisar sedang menggenggam kekuasaan suatu wilayah. Kalau Anda berpikir menikah dengan kaisar itu indah, hehehe... itu hanya nikmat duniawi yang membawa sengsara. Hanya sedikit kaisar yang benar-benar mencintai permaisurinya.

Kemudian saya menaiki tangga, di sana ada dua sisi kiri dan kanan dan ditengahnya ada ukiran naga yang merupakan lambang kaisar China. 

Di tangga tersebut biasanya kaisar ditandu oleh para pengawal kerajaan, tandu tersebut harus melewati bagian lambang naga tersebut, yang artinya kaisar, keturunan Dewa, menunggangi naga. Hehe, saya pun membayangkan, andai kaisarnya gemuk, kasihan sekali para pengawalnya harus naik tangga sambil mengangkat beban. 

Lewat dari kaisar, seperti ibu suri ataupun permaisuri sekalipun sama sekali tidak boleh ditandu, karena hal itu sama saja melakukan pengkhianatan karena ada keinginan sebagai kaisar. 

Ruang rapat kaisar| Dokumentasi pribadi
Ruang rapat kaisar| Dokumentasi pribadi
Berjalan lebih ke dalam lagi, ada ruang rapat kaisar yang ternyata tempat duduknya hampir sama dengan film Ru Yi's Royal Love in The Palace, dimana ukurannya kecil, berwarna kuning, dan tidak ketinggalan singgasana tersebut ada ukiran naga. Untuk melihat ruangan ini, wisatawan hanya diizinkan mengambil foto dari area luar saja.

Warna kuning seringkali dipakai oleh kaisar, karena dianggap bersinar seperti matahari menandakan keagungan seorang pemimpin negara. Tidak boleh ada orang lain, walaupun itu putra mahkota (anak yang nantinya akan menjadi kaisar) diperbolehkan memakai warna kuning, karena sekali lagi akan dianggap sebagai pengkhianatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun