Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pilih Dihargai atau Dijadikan Objek Hiburan?

5 November 2019   15:11 Diperbarui: 7 November 2019   05:18 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu saya menonton Bigo Live dan cukup kaget melihat hidangan video yang diberikan. Wanita muda yang mempertontonkan kemolekan tubuhnya, entah itu yang tidak berkerudung maupun yang berkerudung.

Walau tidak semuanya diperlihatkan, namun pakaiannya agak menerawang, atau memperlihatkan sedikit bagian penting dari tubuhnya, dan tampaknya cukup menggugah rasa penasaran kaum pria.

Sebenarnya memang hak asasi mereka, mau mempertontonkan atau tidak tubuh semampainya itu, toh saya juga tidak berkontribusi apapun pada kehidupan mereka. 

Akan tetapi, melihat hal tersebut membuat saya berpikir bagaimana nasib kaum saya untuk generasi mendatang? Apakah akan terus dihargai atau lama-kelamaan hanya akan dijadikan objek hiburan oleh para kaum pria?

Sekarang ini, tidak menutup kemungkinan banyak sekali wanita yang pintar dan sangat unggul di bidang profesi masing-masing, bahkan beberapa jabatan yang tadinya milik kaum pria saja. 

Kini sudah mulai ada wanita yang menempati jabatan-jabatan tersebut, seperti jabatan presiden, ketua DPR, anggota komisi DPR, RT, direktur perusahaan, manajer, supervisor dan masih banyak lagi.

Akan tetapi, tidak sedikit pula yang masih memiliki pikiran bahwa diri sang wanita hanya akan dihargai apabila menjadi wanita yang menarik secara fisik, pintar bergoyang, dan tidak perlu lah sekolah terlalu tinggi. 

Foto : Okezone.com
Foto : Okezone.com
Toh pria akan takut kalau wanita terlalu pintar, toh pria akan mundur ketika tahu jabatan wanita begitu tinggi, toh pria tidak akan mendekati kalau wanita itu terlihat begitu hebat dalam bidang yang ditekuninya.

Apakah benar pria lebih senang dengan wanita yang hanya menarik secara fisik dan sangat lembut meliukkan tubuhnya, kemudian manut saja apa kata pria? Akan bertahan berapa lama hubungan yang bila didasari dengan cinta secara visual semata?

Dan, apakah pria yang akan menjadi pasangan sang wanita akan terus menghargai keberadaan sang wanita, tanpa menyebut masa lalu sang wanita yang sudah mempertontonkan sedikit bagian penting dari tubuhnya? 

Apakah sang pria juga akan memberikan kesetiaan penuh pada sang wanita bila tahu pasangannya pernah mempertontonkan kemolekan tubuhnya dengan sangat sadar, dan "meladeni" candaan mesum para pria lain?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun