Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Perlunya "Ikigai" dalam Bekerja

30 Agustus 2019   11:54 Diperbarui: 31 Agustus 2019   13:34 1741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, mengenal produk yang perusahaan kita jual

Ini berlaku bagi produk barang dan jasa. Ketika kuliah dulu, saya belajar bahwa setiap karyawan dari setiap divisi merepresentasikan sebuah perusahaan. Jadi tidak peduli Anda bekerja di divisi manapun, akan ada baiknya bila kita benar-benar mengenal seluk beluk dari produk yang dijual perusahaan.

Dengan begitu akan menciptakan rasa sayang kita kepada pekerjaan kita. Ibarat pernikahan yang dijodohkan, kalau tidak kenal, maka kita tidak akan pernah suka dengan pasangan, bahkan cenderung sebel. Berbeda kalau kita berusaha mengenal pasangan yang dijodohkan, lama-kelamaan akan timbul rasa sayang, dan mungkin bisa jadi cinta. 

Begitupula dengan produk perusahaan. Bila kita mengenalnya, kita akan timbul rasa sayang pada produk perusahaan. Dan kalau ada teman ataupun kerabat yang menanyakan, Anda tidak lagi menjawab, "Itu bukan bidang saya, saya cuman tahu masuk keluar uang saja", misal. Tapi Anda bisa menjelaskan dengan detail tentang produk Anda.

Ketiga, temukan alasan yang tepat kenapa Anda mau bekerja disana

Misal Anda bekerja karena kepepet, kebutuhan jalan terus, lowongan untuk pekerjaan yang Anda sukai tidak ada. Kebetulan pekerjaan yang sekarang ada lowongan, yaa kerja saja. Tapi dipikir-pikir ini bukan passion Anda, ahh, malas sekali rasanya.

Saran saya, stop berpikiran seperti itu, karena Anda akan rugi sendiri nantinya. Ketika pikiran itu terlintas pada Anda, pikirkanlah lagi, bukan perusahaan yang mencari Anda, bila Anda memutuskan untuk keluar pun, akan ada orang lain yang bersedia mengganti posisi Anda. 

Atasan pun pasti akan lebih senang memberikan pekerjaan pada orang yang lebih berniat kerja, daripada setengah hati, dan menampilkan wajah yang kuyu setiap saat. 

Pikirkanlah lagi, kalau Anda tidak bekerja ditempat Anda bekerja sekarang, selama ini keluarga Anda makan apa, dan bagaimana rumah tangga Anda bisa berlangsung dengan baik, walau gali lubang tutup lubang, misalnya. 

Bagaimana Anda bisa membeli segala macam kebutuhan bila tidak bekerja di tempat Anda bekerja sekarang, walau tidak semewah yang Anda harapkan.

Akan lebih  baik kalau Anda mencari kesibukan dengan membantu teman di divisi lain, sehingga Anda memiliki warna baru dalam pekerjaan. Jangan memperhitungkan gaji, anggap saja Anda sedang menjalin tali silahturahmi, yang suatu hari nanti mungkin bisa menjadi koneksi Anda untuk pekerjaan berikutnya, atau teman berbagi pengalaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun