Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Perlunya "Ikigai" dalam Bekerja

30 Agustus 2019   11:54 Diperbarui: 31 Agustus 2019   13:34 1741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal bisa dikatakan gajinya itu tergolong kecil dibandingkan kami semua, tapi semangat kerjanya sangat tinggi.

Saya pikir mungkin hal tersebut akan terjadi di awal bekerja saja, ternyata sampai tiga tahun dia bekerja sekarang, junior saya tetap rajin, dan bahkan mau mengajari orang baru tanpa diminta, masih sigap melayani, dan kalau ada kain yang berantakan, masih ditata rapi kembali olehnya. Ia sama sekali tidak perhitungan pada pekerjaan.

Ketika saya tanyakan lagi kenapa semangat terus, ia bilang kalau ia senang bekerja disini, selain karena bisa bekerja didekat tempat pacarnya bekerja, ia merasa mendapat banyak ilmu. Dan akhirnya ia ada cita-cita juga, katanya, "Siapa tahu Ci, kalau Allah kasih rezeki, saya bisa buka usaha sendiri, supaya abi umi ga susah lagi". 

Apakah mengangkut roll-an kain dan mengambil contoh bahan, serta melayani pembeli adalah passion junior saya? Dia sendiri tidak tahu dia suka apa, yang dia tahu. dia mau bekerja supaya bisa mendapatkan uang yang dikumpulkan untuk membangun usahanya nanti, walau kecil-kecilan. 

Dari kedua orang ini, ada pelajaran yang saya dapatkan, dan semoga bisa menularkan kepada Anda yang bekerja, tapi merasa tidak sesuai passion. 

Pertama, mari bekerja dengan menentukan prioritas dan kerjakan dengan seoptimal mungkin. 

Hal ini diperlukan, agar hasil kerja kita sesuai dengan target. Tidak semua atasan akan melihat proses kita bekerja, kebanyakan atasan, yang saya perhatikan, lebih menyukai hasil  yang menguntungkan bagi perusahaan.

Oleh karena itu, kita harus memasang strategi terlebih dahulu, kira-kira bekerja yang hasilnya bagaimana yang bisa membuat perusahaan mendapatkan keuntungan.

Atau misal Anda bekerja dibelakang meja, buatlah pekerjaan Anda serapi dan sebagus mungkin. Sehingga bisa memudahkan divisi lain dalam bekerja, sehingga dengan kemudahan yang Anda berikan, tentu akan ada selentingan omongan kepada atasan bahwa divisi Anda benar-benar memberikan keefisienan dan keefektifan bagi pekerjaan mereka. 

Dengan begitu, atasan akan senang. Hadiah yang kita dapatkan mungkin belum tentu berupa gaji, tapi mungkin tips ataupun rasa percaya yang atasan berikan, juga bisa kita anggap sebagai bonus. 

Tentu dengan adanya "hadiah", kita akan merasa senang karena ada penghargaan dari apa yang kita kerjakan. Istilahnya kerja keras yang kita lakukan tidak sia-sia belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun