Dwarapala berambut ikal terurai sebahu. Perutnya buncit dengan pusar yang terlihat. Keduanya memakai kain yang melilit di bawah pusar hingga lutut.
Penampakannya demonis, matanya melotot serta bibirnya menyeringai memperlihatkan taringnya. Keduanya memegang gada sebagai senjata, namun ukirannya berbeda satu sama lain. Pahatan gada pada Dwarapala selatan lebih raya daripada gada Dwarapala utara yang nampak biasa. Tangan kiri Dwarapala utara melakukan mudra (gerakan/sikap tangan).
Aksesorinya lengkap antara lain, ikat kepala, anting, kalung, kelad bahu, tali kasta, sabuk, dan binggel. Uniknya, aksesori tersebut dihiasi motif tengkorak yang dikaitkan dengan aliran Tantra-Bhairawa yang dianut Kertanegara.
Atribut yang tergambar pada Dwarapala Singosari tergolong mewah. Umumnya atribut mewah ini menandakan bahwa suatu obyek dipahat oleh kalangan istana.
Kejanggalan Posisi Dwarapala Singosari
Dwarapala Singosari umumnya dianggap berhubungan dengan Candi Singosari sebagai satu-satunya bangunan suci yang masih berdiri hingga saat ini.
Namun posisi kedua Dwarapala yang janggal menimbulkan berbagai spekulasi di antara para ahli. Dwarapala sisi selatan menghadap ke utara, sedangkan Dwarapala sisi utara menghadap ke timur. Seharusnya, posisi sepasang Dwarapala sama-sama membelakangi bangunan suci atau saling berhadapan satu sama lain. Dilansir dari situs website Kemdikbud, arkeolog Agus Aris Munandar berpendapat bahwa Dwarapala Singosari bukan menjaga Candi Singosari, melainkan Gunung Arjuno-Welirang yang dianggap sebagai tempat bersemayam para dewa. Maka tak heran kalau ukurannya besar.
Dwarapala Singosari ditemukan pada masa kolonial. Dwarapala sebelah selatan ditemukan dalam kondisi terbenam setengah badan. Di sebelah timurnya juga terdapat sebuah gapura.
Menurut keterangan arkeolog Ismail lutfi yang dilansir dari Bernas TV Channel, Dwarapala dengan ukuran besar tidak mungkin diletakkan begitu saja. Mestinya tanah tempatnya berpijak dikeraskan. Setelah ekskavasi yang dilakukan pada tahun 2022 lalu, terbukti bahwa tanah pijakan Dwarapala memang dikeraskan. Dwarapala pun sempat diangkat dan dibuatkan pedestal atau landasan.
Di belakang Dwarapala sisi utara terdapat struktur gapura yang sudah roboh. Bagian bawah Dwarapala menyentuh struktur gapura tersebut. Hal ini tidak masuk akal karena struktur gapura dan Dwarapala seharusnya berdiri sendiri. Sehingga ada dugaan bahwa Dwarapala sebelah utara sempat digeser. Penyebab pergeserannya belum diketahui. Entah sengaja digeser atau karena gejala alam.
Misteri yang Belum Terpecahkan
Dikarenakan beberapa kejanggalan tersebut terutama posisinya, maka para ahli belum bisa menyimpulkan apakah kedua arca raksasa penjaga ini berkaitan dengan gugusan candi Singosari atau tidak.