Maka semua pihak, baik masyarakat, pemerintah, pemerhati bahasa, guru bahasa dan yang peduli bahasa harus memikirkan upaya penerapan bahasa baku secara bertahap tapi pasti.
Mengapa perlu memikirkan hal ini? Sebab cinta bahasa Indonesia salah satu upaya merekatkan persatuan kita. Negara kita dibangun atas pemersatuan suku, adat, dan bahasa melalui bahasa Indonesia. Namun, bukan tidak mungkin, bahasa pemersatu akan semakin ditinggalkan oleh pemuda jika mereka tidak didekatkan dengan bahasa Indonesia.
Orang tua, guru dan para tokoh, semua berperan dalam menjaga stabalitas persatuan ini dengan mengenalkan dan mengarahkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar kepada para pemuda penerus generasi tua. Inklusivisme, egalitarisme dan pluralisme yang melekat pada Bahasa di Indonesia perlu dikelola untuk kebutuhan pembangunan sosial, politik, dan ekonomi bangsa Indonesia.
Salah satu upaya yang paling memungkinkan berhasil adalah melalui jalur pendidikan. Kebijakan memasukkan Bahasa Indonesia, bahasa daerah dan bahasa asing dalam pendidikan harus dapat meningkatkan peran bahasa Indonesia sebagai peneguh identitas bangsa yang menyatukan keberagaman suku bangsa di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI