Mohon tunggu...
Nana Cahana
Nana Cahana Mohon Tunggu... Dosen - Menekuni literasi, pendidikan dan sosial

Mengajar Rumpun Ilmu Pendidikan di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon Jawa Barat Kunjungi saya di: https://www.facebook.com/nanacahanajaya?mibextid=ZbWKwL https://www.instagram.com/nana_cahana/

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Menggunakan Bahasa Baku: Wujud Cinta Bahasa Indonesia

25 November 2021   15:05 Diperbarui: 25 November 2021   15:22 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka semua pihak, baik masyarakat, pemerintah, pemerhati bahasa, guru bahasa dan yang peduli bahasa harus memikirkan upaya penerapan bahasa baku secara bertahap tapi pasti.

Mengapa perlu memikirkan hal ini? Sebab cinta bahasa Indonesia salah satu upaya merekatkan persatuan kita. Negara kita dibangun atas pemersatuan suku, adat, dan bahasa melalui bahasa Indonesia. Namun, bukan tidak mungkin, bahasa pemersatu akan semakin ditinggalkan oleh pemuda jika mereka tidak didekatkan dengan bahasa Indonesia.

Orang tua, guru dan para tokoh, semua berperan dalam menjaga stabalitas persatuan ini dengan mengenalkan dan mengarahkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar kepada para pemuda penerus generasi tua. Inklusivisme, egalitarisme dan pluralisme yang melekat pada Bahasa di Indonesia perlu dikelola untuk kebutuhan pembangunan sosial, politik, dan ekonomi bangsa Indonesia.

Salah satu upaya yang paling memungkinkan berhasil adalah melalui jalur pendidikan. Kebijakan memasukkan Bahasa Indonesia, bahasa daerah dan bahasa asing dalam pendidikan harus dapat meningkatkan peran bahasa Indonesia sebagai peneguh identitas bangsa yang menyatukan keberagaman suku bangsa di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun