Penggalangan kekuatan guna mempersatukan suku bangsa yang tercerai berai yang terjadi di ribuan pulau negeri ini mulai menampakkkan kesadaran pentingnya hidup bersatu.Â
Ini semua terwujud berkat Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda merupakan bagian dari perjalanan sejarah bahasa Indonesia dan sejarah kemerdekaan negeri ini yang tak boleh dilupakan.
Dengan resminya bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa, masyarakat semakin luas menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan berbagai suku dan daerah yang berbeda. Bahkan bisa dikatakan masayarakat Indonesia semakin fasih berbasah Inonesia dibandingkan berbahasa daerahnya.
Kendala Penggunaan Bahasa Baku
Bahasa resmi adalah bahasa dengan patokan baku sehingga semua orang sepakat bahwa kata-kata yang baik digunakan dalam kegiatan resmi dan komunikasi antar suku adalah bahasa yang baku.
 Sekitar tahun 1970-an hingga tahun 1990-an penggunaan bahasa baku begitu menggema gaungnya. Masyakarat mahir dan terbiasa menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Bahkan dalam percakapan sehari-hari pun menggunakan bahasa baku.
Mengapa demikian? Daya dukung dari pemerintah yang kuat yang mengatur kebijakan sedemikian rupa sehingga bahasa baku sering diperdengarkan dan digunakan dimana-mana.Â
Salah satu contohnya kebijakan pengunaan bahasa baku dalam percakapan dalam film era 1970-an hingga 1990-an. Film-film kala itu meggunakan bahasa baku dalam setiap percakapannya. Maka kebiasaan mendengar bahasa baku dari film, yang dilihat di TV, vide player ataupun layar tancap, tersebut secara perlahan tapi pasti memengaruhi masayarakat untuk berbasa baku.
Lain halnya dengan zaman sekarang, film-film jarang -- untuk tidak mengatakan tidak ada -- yang menggunakan bahasa baku dalam setiap percakapan dan adegannya. Hal ini terkait film layar lebar maupun film sinetron. Maka sudah bisa dibaca bagaimana masyarakat menggunakan bahasa yang diadopsi dari film-film tersebut.
Upaya Mencintai Bahasa Baku
Upaya yang harus dilakukan adalah mengembalikan rasa cinta yang mulai pudar terhadap penggunanaan bahasa baku. Bila bahasa baku tidak digunakan dengan baik, bukan tidak mungkin bahasa Indonesia akan kurang diminati pemuda-pemuda zaman ini.Â