Mohon tunggu...
Lilis Banowati
Lilis Banowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi D3 Keperawatan Universitas Airlangga

Senantiasa berusaha lebih baik daripada hari kemarin.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Revolusi Industri 4.0: Menjadikan Tantangan Sekaligus Peluang bagi Perawat

2 April 2022   00:33 Diperbarui: 2 April 2022   18:30 1910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diagram survei softskills dan hardskills yang dibutuhkan perawat dalam Revolusi Industri 4.0. 

Diagram survei softskills dan hardskills yang dibutuhkan perawat dalam Revolusi Industri 4.0. 
Diagram survei softskills dan hardskills yang dibutuhkan perawat dalam Revolusi Industri 4.0. 

Berdasarkan diagram di atas, dengan persentase 20,7%, bertanggung jawab merupakan softskills yang wajib ada dalam diri perawat. Seorang perawat mendapat amanah untuk mempertanggungjawabkan segala tindakan yang dilakukan.

Dalam kode etik keperawatan dijelaskan bahwa perawat bertindak sebagai pelindung klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan secara tidak kompeten, tidak etis, dan ilegal.

Selain itu terdapat beberapa softskills lain yang wajib dimiliki seorang perawat dalam rangka meningkatkan kualitas dan kompetensi diri, diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Kreativitas 

Sebagai seorang perawat, kreatif merupakan softskills yang dibutuhkan dalam rangka memanfaatkan berbagai sumber daya sebaik mungkin guna menunjang kesehatan atau kesembuhan pasien.

Akan tidak maksimal jika seorang perawat yang tidak kreatif terjun ke dalam masyarakat dengan sumber daya alat yang terbatas. Tentunya pelayanan maksimal akan terbentuk manakala kreativitas tak terbatas terlaksana dengan baik.

  • Inovatif

Dalam rangka menghadapi Revolusi Industri 4.0 yang mana segala perubahan dan kemunculan kecanggihan alat kesehatan semakin merajalela, inovasi perawat di bidang keperawatan perlu dipersiapkan mengingat perawat yang memberikan pelayanan langsung selama 24 jam di samping pasien.

Perawat memiliki kesempatan dan peluang untuk terus berinovasi dengan melakukan rancangan pola pikir yang dikaitkan dengan permasalahan kesehatan yang ada.

  • Adaptif dan Kolaboratif 

Perawat tidak akan pernah mampu untuk bekerja sendiri. Dengan demikian diperlukan adanya kolaborasi oleh berbagai lintas sektor dan profesi untuk meningkatkan keperawatan secara holistik atau menyeluruh.

Berkaitan dengan sikap adaptif, perawat dituntut untuk dapat menghadapi masalah kesehatan dengan memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien.

Sikap adaptif perawat dapat diambil dari salah satu model pelayanan keperawatan yang digunakan adalah Model Adaptasi Calista Roy yang menguraikan bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara mempertahankan perilaku adaptif. Roy menjelaskan bahwa setiap perawat harus merespons pasien untuk membantu manusia dalam beradaptasi dengan perubahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun