Mohon tunggu...
Nayla I. Hisbiyah
Nayla I. Hisbiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🎓 2021. Dalam pengabdian.

🍁 Worship | Work | Word | Worth | World 🦩 Menulis yang terbaik dari apa yang pernah dibaca, didengar, dilihat, dan dirasa || Freelancer || Tentang Pesantren.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Belajar dari Kisah 8X3=23, Guru adalah Orang yang Hebat

21 Juni 2022   00:29 Diperbarui: 21 Juni 2022   07:56 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perdebatan tak berujung pun terjadi. Bahkan si bodoh membuat taruhan. Jika ia yang salah maka dia akan memenggalkan lehernya sendiri dan jika putih yang salah, maka ia harus rela melepas topi lambang kehormatannya.

Guru bijak pun mereka perankan sebagai penentu jawaban. Guru bijak mengatakan bahwa 8x3=23. Mendengar jawaban itu, betapa kecewa hati putih. Ia merasa dibohongi oleh fakta yang bahkan terucap dari guru kesayangannya.

Ia pun pergi dari asrama dengan kurang sopan. Gurunya berpesan, "jika berkenan kamu mendengar ucapan ini, apabila hujan lebat dan kamu menemui pohon besar nan  rindang, jangan kamu berteduh dibawahnya."

Putih tetap pergi. Tiba tiba cuaca menjadi mendung di tengah perjalanan. Benar saja hujan lebat turun dan pohon besar yang ia temui mendadak roboh. Untung saja dia selamat. Rupanya benar apa yang diakatakan sang guru. 

Iapun memutuskan kembali ke asrama untuk kembali belajar kepada guru tersebut. Sang guru benar benar bukan orang sembarangan.

Si putih menemui sang guru. Kemudian gurunya berkata bahwa jika ia berkata 8x3=24, maka si putih akan menyesal seumur hidup karena ia pasti kehilangan saudara seperguruannya, si bodoh.

Guru bijak memberi pengertian bahwa, 8x3=24 adalah kebenaran kecil diantara banyak kebenaran. Sedangkan, 8x3=23 adalah kebenaran besar yang juga dapat menyelamatkan jiwa seseorang.

Bagaimana saudara?

Bukankah kisah tersebut menguak hikmah bahwa murid mungkin bisa saja memiliki kepandaian, tapi belum tentu pemikiran dalam tentang kebijaksanaan. Iya kan?

Satu lagi cerita. Kali ini didapat dari guru penulis sendiri.

Ada seorang santri. Ia berguru kepada seorang Kyai. Saat salat berjamaah, si santri meragukan bacaan surah fatihah dari sang Kyai yang menurut si santri kurang fasih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun