International Union for Conservation of Nature (Ajaps & McLellan, 2015) menyatakan pendidikan lingkungan adalah " sebuah proses pengenalan nilai dan konsep dengan tujuan untuk membangun keterampilan dan sikap yang dibutuhkan untuk memahami dan menghargai hubungan-hubungan antara budaya dan lingkungan bio-fisik."
Pada implementasinya di dalam satuan pendidikan, perlu dibentuk untuk tim pengembang ESD yang bertugas mensosialisasikan dosen juga mahasiswa dan juga mencari dukungan untuk memenuhi fasilitas. Selain itu pelaksanaan ESD perlu juga untuk dilakukan evaluasi, untuk mengetahui keberhasilan dari penerapannya.Â
Budaya cinta lingkungan penting dikembangkan melalui dunia pendidikan dan tidak harus menjadi mata kuliah tersendiri, tetapi disajikan lintas mata kuliah melalu pokok-pokok bahasan yang relevan.Â
Mochizuki  (2010:  37)  memberikan  penjelasan bahwa  program  education  for  sustainable  development  (ESD)  yang  di dalamnya  ada  unsur  pendidikan  lingkungan  sangat  penting  untuk mewujudkan  program  MDG's.  Pendidikan  untuk pembangunan berkelanjutan (ESD) dalam rangka menjalankan kampanye United Nation Literacy Decade (UNLD).Â
Berikut tulisan Mochizuki  (2010:  46)  One aspect  is  the  idea  that  education  for  sustainable  development  (ESD) supplements  fore running  global  education  campaigns  of  EFA  and  the  UN Literacy  Decade  (UNLD). Topik lain yang berkaitan dengan program lingkungan yang dibuat oleh UNESCO adalah perspektif lingkungan, sumber daya alam (air,energi, pertanian, keanekaragaman hayati), perubahan iklim, transformasi pedesaaan, urbanisasi yang berkelanjutan, pencegahan dan mitigasi bencana.Â
Hal ini dikutip oleh Mochizuki (2010:46) antara lain environment perspective, natural resource (water, energy, agriculture, biodiversity), climate change, rural transformation, sustainable urbanisation, disaster prevention and mitigation.
2.2 Integrasi ESD terhadap KurikulumÂ
Penerapan ESD diterapkan di dalam kurikulum pendidikan formal termasuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah, pendidikan kejuruan dan teknis, pelatihan dan pendidikan tinggi. Integrasi kurikulum ini perlu untuk diterapkan terhadap guru untuk dapat menerapkan konsepnya di dalam kelas.Â
Pendidikan merupakan sebuah media perubahan yang dapat memberikan respon pendidikan yang diperlukan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencapai tujuannya mengenai keberlanjutan.Â
Dalam menghadapi tantangan global ini, guru dituntut untuk memiliki kompetensi untuk merekonstruksi proses pendidikan menuju keberlanjutan.Â
Dalam proses penerapannya di kehidupan sehari-hari bersama dengan anak murid, guru diarahkan untuk menerapkan pendidikan keberlanjtan di kelas baik dari sisi konten, media pembelajaran, dan pengajarannya.