Pendidikan untuk keberlanjutan (ESD) adalah merupakan proses belajar yang memiliki tujuan untuk menginformasikan dan melibatkan penduduk agar memiliki keterampilan dan kreatif dalam menyelesaikan masalah, sosial literasi, saintifik, dan memiliki komitmen terikat juga bertanggung jawab sebagai pribadi dan kelompok yang diharapkan segala tindakan tersebut dapat menjamin ekonomi dan lingkungan yang makmur di masa depan.
ESD meningkatkan kompetensi berpikir kritis dengan menganalisa skenario masa depan dan membuat keputusan dengan cara kolaboratif.Â
Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan yang merupakan prinsip dasar untuk melihat saling ketergantungan antara manusia dan ekologi.Â
Peran ESD didasarkan pada tiga pilar yaitu sosial, lingkungan dan ekonomi. Jika pendekatan keberlanjutan diterapkan dalam sistem pendidikan maka akan didapat bagan sebagai berikut :
Sumber : Nikolopoulou, Abrahama & Mirbagheri
Gambar 1. Implementasi ESDÂ
Pada gambar diatas terlihat jelas bahwa 3 pilar dari pembangunan berkelanjutan dimasukan ke dalam dunia pendidikan maka terjadi pendekatan baru menjadi 6 pilar yang saling berhubungan.Â
Pendidikan tersebut mengikat teknologi, budaya dan pemerintah. Teknologi merupakan faktor penentu dalam menentukan keberlanjutan lingkungan dan pendidikan itu sendiri mengikat instansi pemerintah untuk ikut berperan dalam keberlanjutan lingkungan.
Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan merupakan gagasan dari pendidikan lingkungan, tujuan dari ESD adalah untuk mengembangkan pemikiran seseorang untuk membuat tindakan dan membuat keputusan yang berhubungan dengan masa depan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup tanpa mengorbankan planet bumi.Â
Sumbangan pemikiran dari Mahatma Gandhi yang dianggap sebagai salah satu masukan mengenai pendidikan lingkungan yaitu Gandhi memfokuskan diri pada pengembangan dan penggunaan konsumsi produk lokal yang pada masa itu tersedia di India.