Satu jam setengah kemudian, akhirnya aku sudah juga membersihkan jalan dan memasukkan semua sampah dalam karung, sangat banyak sampahnya, 10 karung berisi oleh samaph. Setelah memasukkan sampah dalam karung, aku pun istirahat dan membeli es kelapa muda di dekat tempat aku bekerja.
Lama istirahat, aku pun berniat ingin pulang ke rumah. Dan aku lewat di depan Masjid Raya Kota, ku lihat di depan gerbang, ramai sekali orang antri. Aku pun ikut antri, nggak tau ngapain. Panas hari disertai angin sepoi-sepoi membuatku nggak terasa antri, walaupun sangat ramai. Dan akhirnya, aku orang yang terakhri antri. Tak terduga, ternyata, ada pembagian daging qurban. Aku senang dan bahagia. "Mudah-mudahan banyak aku dapat daging qurban supaya bisa dibagikan sama tetangga," ucapku dalam hati.
Aku dikasih satu kantong plastik daging qurban, kalau diperkiraan lebih satu kilogram. "Pak, bisa minta daging qurban lagi? Mau dibagikan sama tetangga." Minta aku sama panitia qurban, seraya senyum-senyum malu
"Boleh, boleh, sangat boleh, Pak. Ini untuk bapak bagi sama tetangga, 10 kantong plastik." Kata panitia dengan sangat ramah dan baik.
"Terima kasih banyak, Pak," ucap aku.
Aku bergegas untuk  pulang,  hati sangat senang dan gembira, sambil membawa daging qurban 11 kantong plastik untuk aku bagikan sama tetangga dan masyarakat sekitar, walaupun aku nggak bisa berqurban, tetapi aku bisa berbagi sama tetangga yang membutuhkan daging qurban tersebut.
Sesampai dirumah aku langsung menyuruh istriku membagi-membagi daging menjadi 20 kantong plastik supaya lebih banyak tetanggaku dan masyarakat sekitar yang dapat daging tersebut, istriku pun ikut bahagia bisa berbagi daging qurban walaupun tidak kami yang berqurban.
Aku dan istriku langsung membagi daging qurban ke rumah tetangga dan masyarakat sekitar, saking semangat nya berbagi, lelah ku tadi waktu bekerja pun hilang seketika. Aku pun memanggil istriku, tetapi tidak ada jawaban, "Bu, Bu, Bu, Bu, Bu."
"Pak, Pak, Pak, bangun, bangun, bangun. Dah, mau siang ini." Istriku membangunkan aku dari tempat tidur.
ASTAGAAA, astagfirullah, astagfirullah, astagfirullah, ternyata ini semua mimpi.
"Emangnya bapak mimpi apa? Tambah istriku.