Mohon tunggu...
najwa  zalfa
najwa zalfa Mohon Tunggu... Lainnya - Najwa Zalfa Yuanda

Najwa Zalfa Yuanda - 26- XI MIPA 5 - SMAN 28 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kebaikan Gadis Unik

25 November 2020   19:39 Diperbarui: 25 November 2020   19:49 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena Dani merasa kasihan dengan Echa, ia memutuskan untuk mengantarnya pulang ke rumah. Echa berusaha menolak permintaan Dani karena takut Santi akan berbuat hal yang lebih buruk kepadanya. Namun, Dani terus memaksanya dan akhirnya Echa memutuskan untuk pulang bersama dan berharap tidak bertemu Santi dijalan.

Sementara itu, Santi berjalan terburu buru tanpa melihat sekelililing. Hati Santi sangat hancur ketika melihat Dani melindung Echa saat itu. Sampai pada saat ia ingin menyebrang jalan, dari arah kanan sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabrak Santi yang sedang melamun. Badannya yang lemah dengan mudahnya terhempas sejauh 3 meter dari tempat ia menyebrang. Banyak darah keluar dari pelipis, hidung dan telinganya.

Echa kaget melihat banyak orang di jalan. "Sepertinya ada kecelakaan deh dan di depan" ucapnya kepada Dani. "Wah iya tuh, coba yu kita lihat." Betapa kagetnya mereka ternyata Santi lah yang menjadi korban kecelakaan itu. Echa sangat panik dan menyuruh Dani untuk menelfon Ambulance. Tak butuh waktu lama bagi Ambulance untuk sampai di lokasi. Sesampainya dirumah sakit, tak butuh waktu lama santi segera dibawa ke ruang icu oleh perawat yang berjaga disana.

10 menit, 30 menit, 1 jam berlalu.  Echa, Dani dan orang tua Santi menunggu didepan ruang ICU. Sebelumnya, Echa sudah menghubungi orang tua Santi tentang kabar anaknya.

2 jam berlalu, dokter pun tak kunjung keluar, semua orang uang berada disana gelisah. Tak lama kemudian, dokter pun keluar dengan wajah yang tidak bisa diartikan, "Dok, bagaimana dengan anak saya?" tanya Ibu Santi dengan cemas. "Kami membutuhkan banyak darah, namun kami kehabisan stock golongan darah O" jelas dokter. Echa yang merasa tidak tega melihat kedua orang Santi akhirnya ia menawarkan diri untuk mendonorkan darahnya kepada Santi. 

Setelah sadar dan mengetahui bahwa yang mendonorkan darah adalah Echa, Santi sangat berterima kasih karena Echa karena sudah menyelamatkan nyawanya. Santi menjadi merasa tidak enak setelah apa yang sudah ia lakukan kepada Echa. Namun, Echa sudah memaafkan semua kesalahannya jauh sebelum Santi meminta maaf. 

Semenjak saat itu, mereka menjadi sahabat dekat yang tidak dapat dipisahkan. Echa membantu Santi dalam belajar, agar ia bisa mendapatkan Universitas yang ia inginkan. Begitu pula dengan Santi dan keluarganya yang membantu membiayai Echa dalam menempuh pendidikannya di Perguruan Tinggi. Echa tau, setiap kebaikan pasti selalu ada balasannya, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, ia tidak akan pernah berhenti untuk menjadi orang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun