Kenyataannya, pada saat ini masih sering kita jumpai kesalahan pada penulisan kata ditempat umum, baik itu disadari maupun tidak disadari oleh masyarakat. Namun, tidak sedikit orang-orang yang mengabaikan hal itu, padahal hal seperti itu sangat penting.
Kesalahan berbahasa berpengaruh terhadap makna yang sebenarnya yang ingin disampaikan atau juga dapat menyurutkan minat konsumen untuk tertarik membeli pada toko tersebut. Berikut pembahasan tentang kesalahan berbahasa pada poster himbauan, spanduk dan papan nama toko.
1.Kesalahan Berbahasa Pada Papan Nama Toko
Kata Apotek adalah berasal dari bahasa Belanda yaitu Apotheek yang memiliki arti meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang medis. Walaupun perbedaan penulisan dan penyebutan mempunyai perbedaan yang tipis, akan tetapi tetap saja kata tersebut penggunaannya tidak tepat sebab bisa jadi orang awam membaca papan nama tersebut menganggap bahwa kata Apotik adalah penggunaan yang benar dan tepat.
Sebaiknya pemilik toko memilih kata-kata yang sesuai dengan KBBI sebelum membuat papan nama, agar tidak adanya kekeliruan. Jika dari nama tokonya saja sudah salah penulisan, toko anda bisa saja jadi korban ketidakpercayaan masyarakat. Sebelum menetapkan keputusan, budayakan untuk selalu mendapatkan sumber terpercaya termasuk ketika menuliskan kata-kata pada papan nama toko.
2. Kesalahan Berbahasa Pada Poster Himbauan
Akan tetapi, bagi orang yang awam, "Ngamen Gratis" bisa saja dipahami sebagai pengamen yang gratis untuk diam ditolak tersebut atau pengamen yang gratis makan di warung itu dan mengamen sepuasnya.
Ngamen yaitu seseorang atau beberapa orang yang menyanyi, memainkan alat musik, menari di tempat umum dengan berpindah-pindah. Sedangkan gratis yaitu tidak dipungut bayaran. Kesimpulannya yaitu Ngamen Gratis yaitu pengamen yang tidak dipungut bayaran.Â
Misalnya kalimat Makan Gratis memiliki arti orang yang makan dan tidak mesti membayar, lalu seharusnya Ngamen Gratis juga memiliki arti orang yang ngamen akan tetapi tidak mesti membayar. Maka munculah pertanyaan, "Memang ngamen mesti bayar ya?".