Mohon tunggu...
Najwa Fitrati Laila sodiq
Najwa Fitrati Laila sodiq Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi sastra Indonesia

Study now or stupid forever

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Analisis Kesalahan Berbahasa pada Poster Himbauan, Spanduk dan Papan Nama Toko: Media Luar Ruangan

19 November 2022   18:30 Diperbarui: 19 November 2022   18:56 6312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam proses komunikasi, bahasa memegang peranan yang sangat penting. Peran itu mampu dalam memainkan fungsinya apabila dalam tuturan tercipta suatu komunikasi yang baik. Dalam kegiatan bertutur pasti selalu melibatkan dua hal utama, yaitu penutur (komunikator) dan juga petutur (komunikan). Pada dasarnya kegiatan bertutur akan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat. 

Hal itu karena kegiatan bertutur adalah sarana berinteraksi masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Sebagai hasil bertutur, bahasa memiliki beragam fungsi dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa juga memiliki peran dalam menyatukan masyarakat. 

Bahasa juga adalah media bagi setiap manusia untuk menyampaikan pikiran, gagasan, ide perasaan, dan konsep. Kehidupan suatu masyarakat yang majemuk dapat menimbulkan sebuah perilaku yang berbeda. 

Perbedaan itu tidak bisa dipungkiri, oleh karena itu terciptanya sebuah proses komunikasi yang beragam. Proses komunikasi itulah yang dinamakan tindakujar dan tindak tutur. Dalam proses komunikasi seseorang menggunakan bahasa dengan satu sama lainnya, baik itu secara lisan maupun secara tertulis. Bahasa juga dapat digunakan diberbagai tempat, termasuk juga dalam media luar ruang misalnya pada poster, spanduk, baliho, papan nama pada toko dan lain sebagainya. 

Pada saat ini ditempat- tempat umum, kesalahan media luar ruangan masih sering ditemukan. Kesalahan tersebut dapat berupa kalimat, paragraf, kata yang tidak sesuai atau menyimpang dari sistem kaidah bahasa Indonesia. Kesalahan berbahasa juga bisa terjadi karena pengetahuan yang kurang serta kurangnya kompetensi diri yang dimiliki. 

Dalam menulis mesti memperhatikan ejaan Bahasa Indonesia yang baik dan juga benar. Misalnya penulisan kata, pemakaian huruf, serta penggunaan tanda baca. Dalam menulis dan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan juga benar mesti memperhatikan tiga hal tersebut. Biasanya, bahasa dijadikan sebagai identitas suatu negaranya. 

Setiap negara tentunya mempunyai bahasa nasional, termasuk negara Indonesia. Bahasa pemersatu negara Indonesia yaitu bahasa Indonesia. 

Di negara Indonesia tidak hanya mempunyai bahasa nasional saja. Namun juga mempunyai bahasa daerah. Setiap daerah mempunyai bahasa daerah masing-masing yang berbeda-beda antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya.

Hal itulah yang menyebabkan terjadinya kesalahan berbahasa sebab tidak pernah terlepas dari penutur bahasa yang digunakan oleh masyarakat setiap harinya. Jika tidak segera diatasi, kesalahan berbahasa tersebut akan terus bertambah karena minimnya suatu pengetahuan masyarakat dan karena ketidaktahuan masyarakat. 

Oleh karena itu, perlunya pelajaran dan juga pembinaan akan pentingnya penerapan bahasa Indonesia sejak dini yang dinilai sangat berpengaruh terhadap kebiasaan suatu masyarakat dalam penggunaan bahasa Indonesia sehari-hari. Dengan mempelajari Bahasa Indonesia sejak dini dengan yang baik dan benar diharapkan akan mengurangi suatu generasi ketidakpahaman terhadap suatu pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar

Dalam membuat ataupun menulis media luar ruangan harus memperhatikan bentuk tulisannya supaya sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bentuk tulisan yang baik yaitu tulisan yang memperhatikan beberapa aspek yaitu: penggunaan simbol, penggunaan huruf, peletakan huruf, penggunaan tanda baca dan lain sebagainya. 

Kenyataannya, pada saat ini masih sering kita jumpai kesalahan pada penulisan kata ditempat umum, baik itu disadari maupun tidak disadari oleh masyarakat. Namun, tidak sedikit orang-orang yang mengabaikan hal itu, padahal hal seperti itu sangat penting.

Kesalahan berbahasa berpengaruh terhadap makna yang sebenarnya yang ingin disampaikan atau juga dapat menyurutkan minat konsumen untuk tertarik membeli pada toko tersebut. Berikut pembahasan tentang kesalahan berbahasa pada poster himbauan, spanduk dan papan nama toko.

1.Kesalahan Berbahasa Pada Papan Nama Toko

Pada papan nama tersebut tertulis “Apotik". Kita sering kali menemukan kata Apotik pada papan nama toko yang menjual peralatan medis dan juga obat. Sebenarnya, kata yang benar menurut KBBI yaitu Apotek. Sering kali kita juga mendengar orang yang ahli pada bidang farmasi disebut Apoteker bukan Apotiker. 

Kata Apotek adalah berasal dari bahasa Belanda yaitu Apotheek yang memiliki arti meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang medis. Walaupun perbedaan penulisan dan penyebutan mempunyai perbedaan yang tipis, akan tetapi tetap saja kata tersebut penggunaannya tidak tepat sebab bisa jadi orang awam membaca papan nama tersebut menganggap bahwa kata Apotik adalah penggunaan yang benar dan tepat.

Sebaiknya pemilik toko memilih kata-kata yang sesuai dengan KBBI sebelum membuat papan nama, agar tidak adanya kekeliruan. Jika dari nama tokonya saja sudah salah penulisan, toko anda bisa saja jadi korban ketidakpercayaan masyarakat. Sebelum menetapkan keputusan, budayakan untuk selalu mendapatkan sumber terpercaya termasuk ketika menuliskan kata-kata pada papan nama toko.

2. Kesalahan Berbahasa Pada Poster Himbauan

screenshot-20221119-104128-1-6378c45b08a8b531eb04b453.png
screenshot-20221119-104128-1-6378c45b08a8b531eb04b453.png
Tidak sedikit warung atau toko yang memasang poster himbauan "NGAMEN GRATIS" yang memiliki maksud agar tidak banyak pengamen yang datang ke toko tersebut. Tidak sedikit yang beranggapan bahwa Ngamen Gratis berarti pengamen tidak adak diberi sepeserpun apabila mengamen di tempat itu.

Akan tetapi, bagi orang yang awam, "Ngamen Gratis" bisa saja dipahami sebagai pengamen yang gratis untuk diam ditolak tersebut atau pengamen yang gratis makan di warung itu dan mengamen sepuasnya.

Ngamen yaitu seseorang atau beberapa orang yang menyanyi, memainkan alat musik, menari di tempat umum dengan berpindah-pindah. Sedangkan gratis yaitu tidak dipungut bayaran. Kesimpulannya yaitu Ngamen Gratis yaitu pengamen yang tidak dipungut bayaran. 

Misalnya kalimat Makan Gratis memiliki arti orang yang makan dan tidak mesti membayar, lalu seharusnya Ngamen Gratis juga memiliki arti orang yang ngamen akan tetapi tidak mesti membayar. Maka munculah pertanyaan, "Memang ngamen mesti bayar ya?".

Pada kalimat Ngamen Gratis timbul sebagai kalimat yang lebih halus untuk mengusir pengamen yang datang, tetapi entah asalnya dari mana dan juga siapa pencetus kalimat itu yang akhirnya menjadi suatu kalimat yang dianggap untuk digunakan untuk mengusir pengamen.

Seharusnya kalimat Ngamen Gratis dapat diganti dengan kata yang maknanya lebih spesifik seperti Dilarang Ngamen dan Ngamen tidak dibayar dan lain-lain. Walaupun kalimat Ngamen Gratis sudah menjadi kalimat yang umum untuk mengusir pengamen tetapi jangan salahkan apabila ada orang yang tidak mau beranjak dan juga terus menerus ngamen di toko atau warung anda, karena kalimatnya yang tidak dapat dipahami ataupun ambigu.

3. Kesalahan Berbahasa Pada Spanduk

screenshot-20221119-105544-1-6378c4704addee34f25d2462.png
screenshot-20221119-105544-1-6378c4704addee34f25d2462.png
Pada spanduk tertulis kalimat "Menyediakan Variasi &Akcesories Motor" yang memiliki maksud bahwa toko tersebut menjual barang-barang untuk membuat motornya supaya terlihat menarik. Tetapi, pada kalimat itu terdapat kata "Akcesories" padahal seharusnya tulisan yang benar dalam Bahasa Indonesia yaitu "Aksesoris"". 

Aksesoris yaitu benda-benda yang digunakan sebagai pelengkap untuk mendukung penampilan agr terlihat lebih menarik dan lain semacamnya. Jika dalam bahasa Inggris disebut Accessories.

Tulisan dalam spanduk tersebut "Akcesories" yang entah itu sebagai bentuk kreatifitas pemilik yang menggabungkan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris yang menjadi satu kata agar terlihat berbeda dari yang lain, akan tetapi tetap saja penggunaan pada kata "Aksecories" dinilai tidak tepat. 

Spanduk yang tidak tepat dapat mempengaruhi terhadap minat para konsumen untuk mengunjungi toko tersebut terutama bagi orang yang memiliki intelektual mengenai bahasa yang baik dan benar.

Pemilik toko sebaiknya tidak asal dalam memberikan tulisan pada spanduk. Seharusnya apabila memang kurang yakin, tanyakan kepada orang yang lebih paham atau mengerti atau bisa juga mencari sumber yang dapat dipercaya. Setiap kata yang tertulis pada spanduk bisa menjadi pertimbangan bagi orang untuk datang dan juga membeli suatu produk yang kita jual.

Orang yang menggunakan bahasa Indonesia seharusnya sesuai dengan KBBI serta menggunakan tanda baca yang tepat agar makna yang terkandung didalamnya tidak ambigu dan rancu. Sudah semestinya kita sebagai bangsa Indonesia bangga dan mengaplikasikan bahasa yang baik dan benar, terutama di tempat umum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun