(Sulihingtyas, 2013), manusia dapat mengetahui perbedaan bunyi-bunyi bahasa seperti kategori atau golongan bunyi vokal, bunyi konsonan, dan beberapa bunyi yang lain.
Seharusnya seluruh Warga Negara Indonesia memiliki kebanggaan pada bahasa yang dimiliki oleh negara ini, bahasa Indonesia lahir dan berkembang dari pemikiran para tokoh Indonesia. Berbeda dari negara luar negri lain, meskipun negara luar negri itu medeka tetapi masih menggunakan bahasa yang bukan asli di wilayah atau bahasa asing dari wilayah luar negri tersebut pemerintah Dalam konteks ini, bahasa memiliki beberapa peran yang sangat penting yakni: dari ucapan, membentuk kata, indikator kecerdasan, perkembangan peradaban, kepahaman makna, dan resolusi.
Fonetik Artikulatoris ini adalah dari manusia menghasilkan bunyi-bunyi dalam bahasa, termasuk mekanisme organ bicara seperti lidah, langit-langit, dan gigi yang digunakan saat menghasilkan bunyi ujaran.
Terdapat empat jenis fonetik yang dapat dipelajari, yaitu fonetik artikulatoris, fonetik akustik, fonetik auditif, dan fonetik kombinatoris
Fonetik Akustik: Jenis fonetik ini mempelajari karakteristik bunyi bahasa, seperti frekuensi dan intensitas gelombang pada bunyi. Ada 4 komponen yaitu Frekuensi, Forman, Durasi, dan Intensitas. Dari ke 4 komponen ini membantu dari berbagai suara bahasa.
Fonetik Auditif: fonetik ini pada telinga manusia dapat menganalisis bunyi-bunyi ujaran atau memproses kepekaan pendengaran.
Fonetik Kombinatoris: bunyi yang jarang diucapkan sendiri, melainkan dalam rangkaian bunyi lain.
Fonetik, sebagai bagian integral dari fonologi, berkonsentrasi pada analisis bunyi-bunyi bahasa dengan cara berikut:
a. Menyelidiki setiap bunyi bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap manusia.
b. Memahami proses terbentuknya bunyi-bunyi bahasa tersebut.
c. Mengklasifikasikan bunyi-bunyi tersebut ke dalam kategori bunyi vokal (vokoid), konsonan (kontoid), dan bunyi prosodi (termasuk jeda, irama, dan intonasi).