Mohon tunggu...
Najwa Amelia Nurhusni
Najwa Amelia Nurhusni Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya najwa amelia mahasiswa baru 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Keuntungan Penggunaan Paper Bag daripada Plastik pada Lingkungan

3 Desember 2024   08:45 Diperbarui: 3 Desember 2024   09:31 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Latar Belakang

Siapa yang tidak kenal plastik? Plastik merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang menjadi perhatian dunia. Plastik adalah masalah lingkungan global karena miliaran kantong digunakan setiap tahun dan banyak berakhir sebagai sampah. Plastik digunakan dalam banyak aspek kehidupan karena praktis dan ekonomis. 

Meskipun plastik kuat, ringan, dan murah, penggunaannya menyebabkan masalah lingkungan dan kesehatan manusia karena sulit terurai. 

Pertumbuhan penduduk, peningkatan kebutuhan, serta kurangnya kesadaran dan penanganan pemerintah menyebabkan masalah sampah plastik. Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik terbanyak kedua di dunia, menyebabkan pencemaran lingkungan. 

Masyarakat Indonesia mulai mengurangi penggunaan plastik dengan beralih ke kertas untuk sedotan, tas belanja, dan gelas minum meskipun kertas mudah rusak. Kemasan kertas memerlukan waktu 2 hingga 6 minggu untuk terurai, lebih cepat daripada plastik yang butuh 10 hingga 1000 tahun karena rantai karbonnya yang panjang. 

Meskipun kertas lebih mudah terurai, plastik lebih kokoh. Mengganti plastik dengan kertas bertujuan untuk mengurangi dampak negatif plastik terhadap lingkungan. Menjadi penting bagi masyarakat Indonesia untuk membatasi penggunaan plastik demi menjaga keberlangsungan lingkungan hidup.

Pengertian Plastik 

Plastik adalah bahan polimer sintetis yang mudah dibentuk saat dipanaskan. Plastik tahan terhadap korosi dan reaksi kimia, cocok untuk pengemasan bahan kimia. Dibuat dari minyak bumi atau gas alam melalui proses kimia menjadi polimer. Selain makanan, kemasan plastik digunakan untuk produk seperti benih, pupuk, dan pakan ternak. Kemasan plastik ringan, tahan bocor, tidak sobek, dan fleksibel. 

Plastik mudah ditekuk karena fleksibel dan mudah disimpan. Namun, mudah terbakar dan hasil pembakaran menghasilkan gas beracun seperti HCN dan CO. Desain kemasan plastik berwarna menarik, tetapi sulit didaur ulang dan harus aman untuk lingkungan. Produsen harus memilih plastik yang aman untuk kemasan makanan agar tidak membahayakan kesehatan konsumen.

Pengertian Kertas

Kemasan kertas merupakan salah satu bentuk kemasan yang menggunakan kertas sebagai bahan bentuknya Kemasan kertas digunakan untuk berbagai produk, melindungi, menarik, dan memberikan informasi kepada konsumen. 

Banyak digunakan di makanan cepat saji karena ringan dan praktis. Kemasan kertas memiliki tiga fungsi: menampung, melindungi produk, dan meningkatkan efisiensi. Meski ringan, kemasan kertas bisa kuat untuk melindungi produk. Harganya lebih murah dibanding plastik, dengan sumber daya kayu yang berkelanjutan. 

Daur ulang kertas membantu mengurangi limbah dan dampak lingkungan. Namun, kertas mudah sobek, mudah terbakar, dan terbatas digunakan untuk produk kering saja, seperti makanan. Produk cair tidak dapat menggunakan kemasan kertas. Oleh karena itu, kemasan kertas paling sering digunakan pada produk makanan, dengan kekurangan fisik yang harus diatasi.

Dampak positif dan negatif penggunaan plastik

Dampak Positif Kemasan Plastik

  1. Ringan dan Tahan Lama

Plastik bersifat ringan dan tahan lama, sehingga ideal untuk pengemasan dan transportasi. Hal ini dapat membantu mengurangi biaya pengiriman dan konsumsi bahan bakar.

  1. Kemampuan Isolasi

Plastik dapat berfungsi sebagai isolator termal dan listrik, sehingga berguna dalam produk elektronik dan peralatan rumah tangga.

  1. Kebersihan dan Keamanan Pangan

Plastik sering digunakan dalam industri pangan karena sifatnya yang dapat mencegah kontaminasi dan memperpanjang masa simpan produk pangan

Dampak Negatif Kemasan Plastik

  1. Pencemaran Lingkungan

Plastik sekali pakai yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan, terutama laut dan sungai. Plastik dapat membahayakan kehidupan laut dan ekosistem perairan.

  1. Masalah Sampah

Plastik sulit terurai dan dapat menyebabkan sampah menumpuk di tempat pembuangan akhir. Sampah plastik dapat menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat.

  1. Bahaya Mikroplastik

Plastik yang terurai menjadi partikel-partikel kecil, yang dikenal sebagai mikroplastik, dapat masuk ke rantai makanan dan berdampak negatif pada organisme laut dan manusia.

  1. Emisi Gas Berbahaya

Produksi plastik melibatkan bahan kimia dan energi, yang dapat menyebabkan emisi gas rumah kaca dan polusi udara jika tidak dikelola dengan baik.

  1. Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil

Banyak jenis plastik yang diproduksi dari bahan bakar fosil, seperti minyak bumi, yang berkontribusi terhadap ketergantungan global pada sumber daya yang tidak terbarukan.

  1. Tingkat Daur Ulang Rendah

Meskipun telah dilakukan berbagai upaya daur ulang, tingkat daur ulang plastik masih rendah dibandingkan dengan jumlah plastik yang diproduksi.         

Dampak positif dan negative penggunaan dari kertas

Dampak Negative Kemasan Kertas

  1. Deforestasi

Kemasan kertas sering kali menggunakan kayu sebagai bahan baku, dan jika tidak dikelola dengan baik, produksi kertas dapat menyebabkan deforestasi dan hilangnya habitat.

  1. Energi dan Air

Proses produksi kertas membutuhkan penggunaan energi dan air yang signifikan, yang berdampak pada sumber daya alam dan lingkungan.

  1. Limbah dan Polusi

Jika tidak didaur ulang atau dikelola dengan baik, kemasan kertas dapat berkontribusi terhadap limbah padat dan pencemaran lingkungan.

  1. Emisi Gas Rumah Kaca

Pabrik kemasan kertas merupakan penyumbang gas rumah kaca (GRK) terbesar keempat di dunia. Sementara itu, GRK yang dihasilkan dari pembuatan kantong plastik sebenarnya tiga kali lebih rendah. Produksi kantong kertas juga menghasilkan kadar bahan kimia beracun yang lebih tinggi daripada produksi kantong plastik sekali pakai. Proses produksi kertas dan pengelolaan hutan dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca, yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Dampak Positif Kemasan Kertas

  1. Daur Ulang

Kemasan kertas dapat didaur ulang dengan relatif mudah, membantu mengurangi jumlah sampah dan mendukung praktik daur ulang.

  1. Ramah Lingkungan

Secara umum, kemasan kertas dianggap lebih ramah lingkungan daripada beberapa jenis kemasan plastik karena berasal dari sumber daya terbarukan.

  1. Bahan Baku Terbarukan

Penggunaan kayu sebagai bahan baku kemasan kertas dapat menjadi sumber daya terbarukan jika kehutanan dikelola secara berkelanjutan.

  1. Dapat terurai secara hayati

Kertas merupakan bahan yang dapat terurai secara hayati, sehingga mengurangi dampak jangka panjangnya terhadap lingkungan dibandingkan dengan beberapa kemasan plastik.

Hal ini mengakibatkan jejak karbon yang lebih tinggi saat kantong kertas didistribusikan. Jejak karbon di sini adalah jumlah karbon dioksida yang dilepaskan ke lingkungan akibat energi yang digunakan. Produksi kantong kertas juga menghasilkan kadar bahan kimia beracun yang lebih tinggi daripada produksi kantong plastik sekali pakai. 

Memang, penelitian yang dilakukan mengenai perbandingan produksi bungkus kertas dan bungkus plastik menghasilkan hasil yang sedikit berbeda. Namun, semua penelitian tersebut meyakini bahwa ada dampak lingkungan dari pembuatan kantong kertas yang tidak ditemukan pada pembuatan kantong plastik.

Kemasan kertas berpotensi memberikan dampak positif bagi lingkungan jika dikelola dan digunakan secara bijak. Menerapkan praktik berkelanjutan dan kesadaran konsumen menjadi kunci dalam mengatasi dampak negatif dan meningkatkan dampak positif kemasan kertas.

 Kertas Lebih Ramah Lingkungan

Jika dibandingkan antara kantong plastik dan kantong kertas, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kantong kertas lebih ramah lingkungan dan mudah terurai. Kantong kertas juga dapat didaur ulang, sedangkan kantong plastik sulit didaur ulang dan dapat mencemari lingkungan. Di satu sisi, kantong plastik lebih awet dibandingkan kantong kertas. 

Kantong plastik juga lebih kuat dan tahan terhadap air, sehingga cocok digunakan saat membawa barang yang basah atau terkena air. Selain itu, proses daur ulang kertas tidak mengeluarkan gas beracun yang berdampak buruk terhadap lingkungan. Kantong kertas bekas juga dapat digunakan kembali jika masih layak pakai. Kantong kertas yang rusak atau kotor dapat dibersihkan lalu didaur ulang menjadi kertas lagi.

Menurut Hipwee.com, proses pembuatan kantong kertas lebih ramah lingkungan dibandingkan pembuatan kantong plastik. Hal ini dikarenakan kantong kertas terbuat dari bahan alami, dan tidak memerlukan mesin khusus. Mesin yang digunakan untuk memproduksi kantong kertas tidak memerlukan banyak energi listrik. Jadi kantong kertas dapat dijadikan pilihan bagi orang-orang yang cinta lingkungan.

Kemasan kertas biasanya dianggap lebih ramah lingkungan daripada kemasan plastik atau kemasan berbahan bakar fosil karena alasan berikut:

  1.  Bahan Baku: Kertas umumnya terbuat dari bahan baku alami, seperti bubur kayu atau kertas daur ulang. Pohon yang ditebang untuk produksi kertas dapat ditanam kembali, sedangkan plastik sering dibuat dari minyak bumi, sumber daya yang tidak dapat diperbarui.
  2.  Daur Ulang: Kertas dapat didaur ulang dengan relatif mudah, sehingga mengurangi sampah. Plastik juga dapat didaur ulang, tetapi prosesnya lebih rumit.
  3.  Dekomposisi: Kertas lebih mudah terurai di alam daripada plastik, yang seringkali membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai.
  4.  Bahan Kimia Berbahaya: Proses produksi kertas biasanya melibatkan lebih sedikit bahan kimia berbahaya dibandingkan dengan plastik. Ada pengganti plastik yang lebih ramah lingkungan, seperti kemasan berbahan dasar tanaman atau bioplastik, yang juga dapat menjadi pilihan yang baik.

Penggunaan kantong kertas di Indonesia dapat mengurangi sampah plastik yang semakin menumpuk dan membanjiri lingkungan di bumi, mencegah pencemaran tanah atau pencemaran air karena kita tahu bahwa kantong kertas tidak mengandung bahan kimia yang dapat mengurangi kesuburan tanah atau mencemari air. Namun, di Indonesia, kantong kertas belum banyak digunakan di supermarket atau minimarket. Selain kurang efisien, kantong kertas harganya lebih mahal daripada kantong plastik, dan masih jarang ditemukan.

Dengan mulai menggunakan kantong kertas ini, kita akan lebih sadar untuk menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan kita dan menjadikannya sebagai prinsip utama dalam hidup. Pola hidup sehat membuat kita peduli terhadap lingkungan sekitar.

Kesimpulan 

Penggunaan kertas sebagai pengganti plastik menghadirkan argumen kuat untuk keberlanjutan lingkungan. Kertas, sebagai sumber daya yang dapat terurai secara hayati dan terbarukan, menawarkan alternatif yang lebih ramah lingkungan. 

Penguraian kertas lebih cepat dan tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan dibandingkan dengan sifat sampah plastik yang persisten, yang membutuhkan waktu berabad-abad untuk terurai. Selain itu, kertas sering kali lebih mudah didaur ulang dan dapat diintegrasikan ke dalam sistem pengelolaan limbah yang ada. 

Akan tetapi, penting untuk mengakui bahwa dampak lingkungan dari bahan apa pun bergantung pada berbagai faktor, termasuk metode produksi, transportasi, dan pembuangan akhir masa pakai. Pendekatan komprehensif yang mencakup pengurangan konsumsi secara keseluruhan, peningkatan sistem daur ulang, dan eksplorasi bahan alternatif sangat penting untuk mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Penggunaan kertas, yang berasal dari sumber daya terbarukan seperti pohon, menawarkan alternatif yang dapat terurai secara hayati dan dapat didaur ulang. Di sisi lain, plastik, dengan daya tahan dan keserbagunaannya, telah menjadi bagian yang ada di mana-mana dalam kehidupan modern. 

Periode penguraian plastik yang panjang menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap ekosistem dan satwa liar. Selain itu, mengurangi konsumsi secara keseluruhan dan mendorong penggunaan produk yang dapat digunakan kembali dapat memainkan peran penting dalam meminimalkan kerusakan lingkungan. 

Mencapai keseimbangan yang berkelanjutan antara penggunaan kertas dan plastik melibatkan pertimbangan seluruh siklus hidup setiap bahan, dari produksi hingga pembuangan. Pada akhirnya, mengadopsi praktik yang ramah lingkungan, meningkatkan kesadaran, dan berinvestasi dalam solusi inovatif akan berkontribusi pada masa depan yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan tangguh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun