Tiba-tiba suara keras berdentum dari arah lorong yang gelap. Lana segera berdiri dengan cepat. Entah kenapa ia merasa khawatir sekali.
Sejurus kemudian, keluarlah  sebuah makhluk besar dengan tubuh hitam yang terdapat bolongan besar di tengah badannya. Makhluk mengerikan itu berlari ke arahnya. Lana yang panik berlari dengan rusuhnya, berteriak histeris melihat makhluk itu makin mendekat.
Kakinya sudah terlalu lelah hingga tak sanggup berlari lagi. Sedangkan makhluk aneh itu masih terus mengejar dibelakangnya. Lana betul-betul pasrah sekarang. Auman makhluk itu berasa menggema di kepala Lana.
Ia merasa mual, larinya juga memelan. Sekali lagi makhluk itu mengaum. Lana tak kuat dan jatuh tersungkur dengan keras.
Satu detik, dua detik, tiga detik. BAMM... Tepukan kecil di bahunya membuat Lana bangun dengan berteriak histeris. Seorang satpam berkumis kebingungan melihat reaksi Lana. Lana segera tersadar bahwa ia sudah kembali ke dunia nyata,
"PAK, MAKASIH BANYAK PAK!" teriak Lana tak kalah keras sambil memandang satpam yang makin kebingungan.
"Ekhm... omong-omong, Dek, kok bisa pingsan disini?" Tanya si satpam sambil menautkan alisnya.
"Hah, pingsan?" Lana balik bertanya.
Satpam mengangguk, Lana mencoba menjawab, "mungkin efek kelelahan, pak. Saya tadi lewat rombongan yang ramai, jadi sesak napas. Ditambah saya tadi juga terjatuh."
"Oohh, pantes... tadi Adek hampir keinjak sama orang, lho! Untung ada yang segera nolongin!" jelas si satpam.
Lana mengangguk terima kasih. Setelah berterima kasih, Lana segera berlari menyusuri mall kembali, mengarah ke lantai 2 dimana tempat acara peragaan  tadi berlangsung. Jadi tadi itu cuma mimpi belaka, ya? Untunglah!