Mohon tunggu...
Najmie Zulfikar
Najmie Zulfikar Mohon Tunggu... Administrasi - Putra : Hamas-ruchan

Pe[ngen]nulis | Konten Kreator YouTube | Channel : James Kalica

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kotor dan Bau, Isi Dompet Siapa yang Tau

29 Juni 2020   12:41 Diperbarui: 29 Juni 2020   12:41 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis, yang merupakan anak kedua juga telah menyelesaikan studi Magister di Universitas Negeri di Kota Semarang. Hampir sama dengan sang kakak. Namun, tempatnya berbeda yakni sebagai Tenaga Pendidik di sebuah Kampus Agama Swasta di Kabupaten Grobogan.

Adik perempuan, saat ini semester enam dan rasa-rasanya selalu mendapat hoki. Sejak semester empat hingga semester enam, atas izin Allah selalu mendapat beasiswa. Ini artinya beban keuangan bapak semakin ringan. Dan dananya sudah dialokasikan untuk menyewa lahan garapan sawah untuk persiapan pendidikan adik selanjutnya.

Pengalaman penulis sejak kuliah Pascasarjana, rasa-rasanya uang semester tak pernah terlambat dibayarkan. Bapak sepertinya sudah ada perincian dan perhitungan matang untuk menjaga stabilitas keuangan keluarga tetap terjaga.

Petani Diuji Pandemi

Sejak pandemic masuk ke Indonesia, penulis merasa tersadarkan fakta tentang ketangguhan petani. Saat parapekerja di rumahkan oleh perusahaan dan ekonomi mengalami kelumpuhan. Bingung kesana kemari mencari pekerjaan lain untuk bertahan. Di sisi lain, para petani masih bisa bertahan menghadapi situasi yang sulit ini. Masih ada yang dimakan karena ketahan pangan masih sangat terjaga.

Begitu halnya orang tua, contoh kecilnya adalah sebagai berikut sepele namun berfaedah.

Pertama, cadangan makanan dalam bentuk persedian gabah dari panen sebelumnya masih tersimpan di gudang. Ini yang terus dilakukan dari tahun ke tahun untuk mengantisipasi tantangan-tantangan yang sulit diprediksi.

Bilamana, dikemudian hari akan digunakan tinggal digiling menjadi beras. Dan apabila stok lama masih ada. Namun, waktu dekat padi sudah mulai panen. Biasanya stok lama dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kedua, cadangan makanan berbentuk sayuran. Sudah bukan menjadi rahasia umum jika para petani selalu memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami aneka sayuran seperti daun singkong, paya, tela, cabe, terong, oyong, dan lainnya. Hal ini bagian dari cara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menjaga kondisi keuangan tetap sehat. Selain itu bisa dijual di pasar sebagai tambahan penghasilan.

Ketiga, cadangan uang berbentuk tanaman. Jika pandemic yang datang memang tak pernah terprediksi sebelumnya. Namun, cadangan uang berbentuk tanaman sudah terprediksi secara berkala. Berjalan mengikuti setiap pergantian musim.

Bertepatan dengan pandemic melanda, tanaman jagung yang ada di ladang memasuki masa panen. Dari hasil inilah jagung yang dipanen kemudian dijual. Syukurlah, bisa menjadi sumber pendapatan tambahan untuk menyambung hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun