Mohon tunggu...
Najma Fadiyah Raihanah
Najma Fadiyah Raihanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Saya adalah seorang mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Fenomena Mahasiswa Semi-GAP Menjadi Semakin Umum

20 Juni 2024   09:43 Diperbarui: 21 Juni 2024   08:21 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mahasiswa(DOK. PIXABAY via kompas.com)

Dorongan dari lingkungan sosial dan keluarga juga ternyata memainkan peran penting. Beberapa individu mungkin merasa perlu membantu keluarga mereka sebelum melanjutkan pendidikan.

Selain itu, adanya tekanan dari masyarakat untuk segera memasuki dunia kerja juga bisa menjadi faktor penentu. 

Dalam konteks sosial budaya Indonesia, yang mana tanggung jawab keluarga sering kali menjadi prioritas utama, tidak jarang mahasiswa harus menunda pendidikan untuk membantu orang tua atau saudara mereka. 

Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 48 tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri menyatakan bahwa transformasi Pendidikan Tinggi di Indonesia yang sekarang ini tengah berjalan bertujuan untuk membentuk lulusan yang memiliki kompetensi multidisiplin dan memiliki dasar yang kuat terhadap disiplin ilmu utama setiap program studinya.

Arah kebijakan transformasi pendidikan tinggi ini diimplementasikan dalam mekanisme penerimaan mahasiswa baru pada perguruan tinggi negeri secara nasional dan mandiri yang sejalan dengan semangat merdeka belajar guna mendorong peningkatan dan perbaikan mutu pendidikan pada jenjang sebelumnya. 

Dengan fakta literatur berikut, sebenarnya mahasiswa semi-gap memiliki potensi yang cukup baik dalam mengambil peluang untuk mendaftar ulang. 

Biasanya, mahasiswa yang memang merupakan mahasiswa semi-gap dan telah memiliki visi yang matang untuk kebutuhan studi dan masa depannya, ia akan mempunyai kematangan emosional yang mana hal tersebut sangat dibutuhkan dalam menjalani masa perkuliahan nantinya.

Selain itu, individu-individu yang memilih untuk tetap melakukan semi-gap mereka cenderung memiliki motivasi yang tinggi serta keterampilan hidup yang mumpuni.

Artinya, beberapa kemampuan dan keterampilan yang telah dimiliki tersebut dapat memperbesar potensi para mahasiswa semi-gap untuk meneruskan usaha mereka mendaftar kembali pada peluang kesempatan selanjutnya. 

Dari berbagai faktor yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa fenomena mahasiswa semi-gap bukan hanya sekadar tren, tetapi merupakan respons adaptif terhadap tantangan ekonomi, sosial, dan pribadi yang dihadapi oleh generasi muda saat ini.

Hipotesis awal yang dapat diambil adalah bahwa mahasiswa semi-gap memiliki peluang yang sama, atau bahkan lebih besar, untuk sukses di perguruan tinggi dan dalam karir mereka dibandingkan dengan mahasiswa yang melanjutkan pendidikan tanpa jeda walaupun tidak sesuai dengan minat dan rencana awal mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun