Mohon tunggu...
Najla Firyal
Najla Firyal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

nama saya Najla firyal hobi saya menulis cerita dan menyanyi saya adalah mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Konsep diri menurut Harlock: Pembentukan Identitas melalui interaksi Sosial dan Refleksi Diri

20 Desember 2024   01:47 Diperbarui: 20 Desember 2024   01:47 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konsep diri menurut Harlock adalah sebuah pandangan yang mengacu pada bagaimana individu mengenali, memahami, dan mengevaluasi dirinya dalam konteks hubungan sosial dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam pandangan ini, konsep diri bukanlah sesuatu yang statis atau hanya tergantung pada faktor internal, tetapi dipengaruhi oleh interaksi yang terus menerus dengan orang lain dan bagaimana orang tersebut diinterpretasikan dalam masyarakat. Konsep diri ini dibentuk dan berkembang melalui proses yang melibatkan pengalaman sosial yang dialami individu sepanjang hidupnya.


Pengaruh Sosial dalam Pembentukan Konsep Diri
Harlock menekankan bahwa konsep diri terbentuk melalui interaksi sosial dengan orang lain. Menurutnya, pengalaman kita berinteraksi dengan keluarga, teman, kolega, dan orang-orang dalam masyarakat lebih dari sekadar pengaruh dalam cara kita memahami diri kita sendiri. Hal ini lebih mendalam karena melalui interaksi ini, individu sering kali mendapatkan penilaian, kritik, penguatan, atau bahkan ekspektasi dari orang lain yang memengaruhi bagaimana seseorang melihat dirinya.


Konsep diri yang terbentuk dalam interaksi sosial ini bisa menjadi sumber identitas, yang mencerminkan peran individu dalam masyarakat. Misalnya, seseorang mungkin mulai melihat dirinya sebagai pemimpin setelah mendapatkan pengakuan dalam kelompok, atau sebaliknya, ia bisa merasa tidak dihargai jika terus-menerus diremehkan. Pengaruh lingkungan sosial ini dapat memperkuat atau meruntuhkan rasa harga diri dan gambaran diri seseorang.


Konsep Diri yang Dinamis
Salah satu poin penting dalam konsep diri menurut Harlock adalah bahwa identitas diri itu bersifat dinamis dan terus berkembang. Ini berarti bahwa konsep diri tidak pernah tetap atau kaku, melainkan bisa berubah seiring waktu. Perubahan ini bisa terjadi karena pengalaman hidup yang berbeda, perubahan dalam hubungan sosial, atau bahkan karena perubahan peran sosial yang dijalani individu dalam berbagai tahap kehidupan. Sebagai contoh, seorang remaja mungkin memiliki konsep diri yang sangat dipengaruhi oleh bagaimana ia dipandang oleh teman-temannya, sementara seorang dewasa yang lebih mapan mungkin lebih fokus pada peran-profesionalnya dan pencapaian pribadi.


Konsep diri juga berkembang seiring dengan peran sosial yang dijalani individu. Seiring bertambahnya usia, seseorang akan memainkan berbagai peran dalam kehidupan, seperti sebagai anak, teman, pasangan, atau pekerja. Setiap peran ini dapat memengaruhi dan memperkaya pandangan seseorang tentang dirinya, yang menciptakan gambaran diri yang lebih kompleks dan berlapis.


Konsep Diri dan Evaluasi Sosial
Selain interaksi dengan orang lain, konsep diri juga terbentuk melalui cara individu mengevaluasi dirinya berdasarkan standar sosial yang ada. Harlock menganggap bahwa individu tidak hanya melihat dirinya dari perspektif pribadi, tetapi juga melalui lensa norma sosial yang ada di masyarakat. Apa yang dianggap sebagai "baik" atau "buruk," "berhasil" atau "gagal," sering kali dipengaruhi oleh norma-norma sosial ini.


Contohnya, seseorang mungkin merasa dirinya tidak cukup baik jika ia tidak memenuhi ekspektasi sosial tertentu, seperti berhasil secara finansial atau memiliki hubungan keluarga yang harmonis. Terkadang, penilaian sosial ini bisa menyebabkan individu merasa rendah diri atau tidak cukup berharga, sementara dalam konteks lain, jika masyarakat memberikan pengakuan atau apresiasi, ini bisa meningkatkan rasa percaya diri dan konsep diri seseorang.


Konsep Diri dalam Perubahan Sosial
Konsep diri juga dipengaruhi oleh perubahan sosial, seperti teknologi, nilai, atau struktur sosial. Perkembangan media sosial memungkinkan individu membentuk dan mengekspresikan identitas, namun juga dapat menimbulkan kecemasan sosial akibat perbandingan dengan orang lain. Harlock berpendapat bahwa individu harus menyeimbangkan pemahaman diri yang terbentuk dari pengalaman sosial dengan nilai-nilai internal yang dipegang, serta mampu beradaptasi dengan perubahan sosial dan norma-norma baru.


METODE OBSERVASI
Metode observasi dalam penelitian kali ini menggunakan Teknik wawancara pada salah satu siswi SMAS Keluarga Widuri, yang berinisial FS. Penelitian ini mewawancara secara langsung dengan FS untuk mendapatkan informasi lebih dalam tentang konsep diri dan pengaruh lingkungan sekitarnya.


HASIL OBSERVASI


Konsep diri positif
1.Menurut FS konsep diri memiliki peran yang penting dalam menentukan individu dalam memandang dirinnya. Maka kalo konsep diri kita positif jadi lebih percaya diri dan mudah mendapatkan relasi. Sebaliknya, kalo konsep diri negatif kita akan merasa kurang teruss dan susah untuk bersosialisasi.

2.Untuk menyelesaikan konflik tanpa membiarkan emosi menguasai, FS berusaha untuk tetap tenang, mendengarkan pendapat orang lain, dan berpikir sebelum berbicara atau bertindak. FS mencoba untuk menjaga jarak dari situasi yang bisa memicu amarah dan fokus pada solusi.

3.Ya, FS pernah merasakan pengaruh penilaian teman atau guru yang membuatnya merasa kurang percaya diri. Kadang, hal itu membuat ragu dengan kemampuan diri FS.

4.FS setuju, pengalaman masa kecil yang kurang mendukung bisa membuat seseorang memiliki konsep diri negatif. Misalnya, jika seorang anak sering mendapat kritik atau kurang dukungan, ia bisa merasa tidak dihargai atau kurang mampu.

5.Agar mudah beradaptasi dengan pengalaman baru, FS mencoba untuk terbuka terhadap perubahan, menerima tantangan, dan belajar dari setiap pengalaman. FS juga berusaha untuk tetap positif dan tidak takut gagal.


Konsep diri Negatif
1.Konsep diri negatif menurut FS adalah ketika seseorang merasa tidak cukup baik, kurang mampu, atau tidak layak dibandingkan dengan orang lain.
2.Pengalaman FS di sekolah sangat mempengaruhi cara saya memandang diri. Ketika saya mendapat nilai rendah atau kritik dari teman, itu sempat membuat saya merasa tidak cukup pintar atau kurang berharga.

3.Ya, kritik atau penilaian negatif bisa sangat mempengaruhi konsep diri seseorang. Bagi FS, hal itu pernah membuat saya merasa kurang percaya diri dan meragukan kemampuan diri.

4.Peran keluarga sangat mempengaruhi cara FS memandang diri. Pesan negatif dari orang tua yang sering mengkritik atau membandingkan saya dengan orang lain terkadang masih mempengaruhi cara saya melihat diri FS.

5. Ya, FS percaya konsep diri yang negatif bisa diubah menjadi positif. Dengan cara menerima diri sendiri, belajar dari pengalaman, dan mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekitar, kita bisa membangun konsep diri yang lebih baik.

Kesimpulannya menunjukkan bahwa konsep diri memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan individu, terutama dalam membentuk kepercayaan diri dan kemampuan bersosialisasi. Konsep diri yang positif dapat membantu seseorang merasa lebih percaya diri dan lebih mudah berhubungan dengan orang lain, sementara konsep diri negatif dapat menghambat hubungan sosial dan menurunkan rasa percaya diri.


Menghadapi konflik dengan cara yang tenang dan fokus pada solusi adalah langkah penting untuk mengelola emosi, sementara refleksi diri terhadap penilaian orang lain, baik dari teman maupun guru, bisa mempengaruhi konsep diri seseorang, baik secara positif maupun negatif. Pengalaman masa kecil, terutama dalam hal dukungan keluarga, juga berperan besar dalam membentuk cara seseorang memandang diri sendiri.


Meskipun seseorang mungkin mengembangkan konsep diri negatif, ada kemungkinan untuk mengubahnya menjadi positif melalui penerimaan diri, pembelajaran dari pengalaman, dan dukungan sosial. Dengan cara ini, individu dapat memperbaiki dan memperkuat konsep dirinya untuk menjadi lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun