Mohon tunggu...
Najlaa SafinnatunajahDarmawan
Najlaa SafinnatunajahDarmawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Telkom University

Saya suka menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Kored, Perkakas Pertanian Khas Jawa Barat

12 November 2023   20:46 Diperbarui: 12 November 2023   20:48 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia dalam hidupnya  tentu memiliki kebutuhan primer yaitu makan. Banyak cara yang telah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan primer atau biasa disebut dengan sistem mata pencahariaan. Awalnya mata pencahariaan dilakukan sesuai dengan kemampuan dan pola pikir masyarakat saat itu, yaitu dengan berburu dan meramu makanan. Namun ketika manusia sudah mengenal hidup menetap, mereka mulai mengenal mata pencahariaan bercocok tanam dengan menggunakan berbagai macam peralatan dan perkakas.

Budaya sunda merupakan budaya yang hidup, tumbuh dan berkembang di kalangan orang sunda yang pada umumnya berdomisili di Jawa Barat. Budaya ini tumbuh dan hidup melalui interaksi yang terjadi terus-menerus pada masyarakat sunda. Dalam perkembangannya budaya sunda terdiri atas sistem kepercayaan, mata pencahariaan, kesenian kekerabatan, Bahasa, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta adat istiadat (Ekajati, 1993).


Dinamika sosial ekonomi kehidupan masyarakat sunda berdasarkan uraian Bemmelen (1949) tentang karakter geomorfologis Tatar Sunda dapat disetujui bahwa Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh merupakan kerajaan dari masyarakat agraris. Hal tersebut kemudian menumbuhkan keyakinan sebagian ahli bahwa ibu kota Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh terletak jauh di pedalaman. Hal itu terutama penemuan sejumlah prasasti yang isisnya sejalan dengan berita-berita bangsa asing yang pernah menerima kedatangan utusan dari Kerajaan Sunda. Namun demikian, bukan berarti bahwa sebagai sebuah kerajaan dari masyarakat agraris sendi-sendi kehidupan di luar kehidupan agraris tidak berlangsung di wilayah kekuasaan kedua kerajaan tersebut.  


Kerajaan sunda ialah sebuah negara yang pada umumnya hidup dari pertanian terutama dari perladangan. Dalam naskah Sanghyang Siksakandang Karesian, sebuah naskah kuna dari Abad XVI Masehi. Naskah ini teha ditelaah oleh Saleh Danasasmita, terutama mengenai berbagai profesi yang dilakukan oleh masyarakat Sunda pada masa lampau, diantaranya yaitu pangalas, peladang, panyadap, panyawah, penangkap ikan, juru selam, dan lain-lain (Danasasmita, Saleh (dkk), Ekajati, 1987). Senada naskah Sanghyang Siksakandang Karesian (Atja, 1981) menjelaskan adanya kelompok- kelompok masyarakat Kerajaan Sunda masa itu. Kelompok-kelompok itu tidak disebutkan berdasarkan katajenjang (hierarki) di dalam sistem birokrasi pemerintahan, tetapi pembagiannya berdasarkan fungsi yang dimiliki tiap-tiap kelompok itu. Maka, ditemuai adanya kelompok ekonomi yang kemudian terbagi lagi ke dalam beberapa golongan, yakni kelompok rohani dan cendekiawan, kelompok alat negara, dan sebagainya.


Adapun kelompok masyarakat berdasarkan ekonomi ialah: pangalasan (= orang utas), juru lukis (= pelukis), pande dang (= pandai tembaga, pembuat perabot dari tembaga), pande mas (= pandai mas), pande glang (= pandai gelang), pande wesi (= pandai besi), guru wida(ng) medu wayang (= pembuat wayang?), kumbang gending (= penabuh gamelan, pembuat gamelan?), tapukan (= penari), banyolan (= badut), pahuma (= peladang), panyadap (= penyadap), panyawah (= penyawah), panyapu (= penyapu), pamanah (= pemanah), pangurang dasa calagara (= pemungut pajak di Pelabuhan), rare angon (= penggembala), pacelengan (= peternak babi), pakotokan (= peternak ayam), palika (= penangkap ikan, nelayan), preteuleum (= penyelam), puhawang (= pawang, pelaut), dan harep catra (= juru masak).


Dalam naskah tersebut disebutkan bahwa penyawah sekali saja. Alat yang disebutkan juga pada umumnya merupakan alat untuk bekerja di ladang, bukan di sawah. Salah satu alat yang disebut  adalah kored.


Kebudayaan Sunda termasuk salah satu kebudayaan suku bangsa di Indonesia yang berusia tua. Berbicara letak georafis tatar sunda akan selalu bersinggungan dengan Jawa Barat, bahwa "Jawa Barat merupakan wadah kebudayaan Sunda" (Ekajadjati, 1995). Kored merupakan perkakas pertanian berukuran kecil yang berasal dari daerah Majalengka, Jawa Barat. Kored sendiri terbuat dari kepingan besi baja dengan pegangan dari kayu. Awal mula kored digunakan adalah saat pengetahuaan masyarakat akan pertanian berkembang.


Pada tahun 670 M, Tarumanagara sebuah kerajaan besar di Jawa Barat telah berakhir, sekaligus mengakhiri Dinasti Warman. Sebagai penerusnya, muncul dua kerajaan baru di bumi Jawa Barat yaitu 1) di sebelah barat Citarum menjadi Kerajaan Sunda; dan 2) di sebelah timurnya menjadi Kerajaan Galuh (Iskandar, 2001). Kerajaan Galuh didirikan oleh Prabu Wretikandayun pada awal Abad VII Masehi, yang sebelumnya berkuasa di Kendan, suatu wilayah termasuk ke dalam Kerajaan Tarumanagara. Wretikandayun lalu memindahkan pusat kekuasaannya dari Kendan ke Bojong Galuh (Muhsin et al., 2012).


Pergantiaan zaman mengubah pola hidup berburu dan meramu menjadi mengolah lahan. Kegiatan ini diawali dengan membuka hutan, memotong semak belukar, membersihkan rumput dan menebang pepohonan dan mengolah tanah agar cocok untuk Bertani dan berkebun.

Selain Bertani, masyrakat pun piawai dalam berkebun. Mereka telah mengenali cara menanam palawijaya. Mereka juga mampu menciptakan alat yang berbeda untuk membersihkan tumbuhan di kebun. Mereka juga mampu menciptakan kored untuk menyiangi rumput sektar palawijaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun